Mencicipi Kelezatan Mie Ayam Binokasih di Sumedang, Kuliner Legendaris Harga Rp 10 Ribuan
Gerobak mie ayam ini terparkir di pinggir jalan. Di pedestrian, dipasang kursi-kursi untuk orang menyantap mie ayam itu.
Penulis: Kiki Andriana | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Kontributor TribunJabar.id Sumedang, Kiki Andriana
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Tribunners, jika berkunjung ke kawasan alun-alun Sumedang dan kebetulan perut lapar, coba mampir ke sekitar Bundaran Binokasih. Di sana ada santapan enak, bikin kenyang, tapi harganya terjangkau.
Mie Ayam Anugrah Mas Diki mangkal di dekat bundaran itu. Orang-orang menyebutnya Mie Ayam Binokasih, seusai dengan lokasi mangkalnya.
Gerobak mie ayam ini terparkir di pinggir jalan. Di pedestrian, dipasang kursi-kursi untuk orang menyantap mie ayam itu. Yang menarik, meski streetfood, Mie Ayam Binokasih selalu diserbu orang.
Dalam sehari, nyaris tiga ratus porsi mie ayam terjual dalam waktu jualan paling lama 5 jam. Orang-orang di sekitar Binokasih bahkan mereka yang bekerja di perkantoran jauh dari Binokasih, sengaja datang pada waktu istirahat.
Tribunners, yang membuat enak ternyata bumbu-bumbu yang digunakan dalam memasak topping ayam untuk Mie Ayam ini. Topping ini dibuat langsung oleh Mas Diki, pria kelahiran Lumajang yang telah lama tinggal di Sumedang.
"Di sini saja sudah 8 tahun berjualan. Sebelumnya pernah buka di Tanjungsari, tapi karena suami capek bolak-baliknya Sumedang-Tanjungsari, jadi ditinggalkan, sekarang fokus di Binokasih saja," kata Ade Reni (42), Istrinya Diki (40), sekaligus yang bertugas melayani pelanggang mie ayam.
TribunJabar.id mengamati pelayanan Mie Ayam itu dalam dua jam, nyatanya pembeli tidak berhenti berdatangan ke gerobak itu. Cekatan tangan istri Mas Diki juga terlihat sangat hectic (sibuk).
"Alhamdulillah rame terus, 8 tahun di sini rame terus, sehari habis sekitar 200-280 porsi, satu porsi Rp10 ribu," kata Ade Rabi kepada Tribun Jabar.id, di lapaknya, Rabu (29/1/2025) sore.
Dalam berjualan, warga Kampung Warung Situ, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Sumedang Selatan ini dibantu anak sulungnya, Ilham (24), dan kakaknya. Total tiga orang bekerja di gerobak itu. Namun, meski piawai melayani pembeli, istri Mas Diki tidak bisa memasak bahan-bahan jualan itu.
"Pernah saya masak, kata orang kurang pas. Mas (suami) yang lebih berpengalaman," katanya.
Dalm seminggu, Mie Ayam Binokasih buka enam hari dan pekerjaan libur pada hari Jumat. Jika berjualan, dalam sehari gerobak Mie Ayam Binokasih bisa menghabiskan 24 kilogram ayam dan 18 kilogram mie.
"Semua dibuat fresh, sekarang habis nih, besok subuh baru mulai memasak lagi untuk dijual pukul 10.00 sampai pukul 15.00 paling telat," katanya.
Risma, salah seorang pembeli Mie Ayam Binokasih bekerja di sekitar bundaran Alam Sari jaraknya cukup jauh, menghabiskan jalur Bypass Sumedang, dari ujung ke ujung.
"Kerja jauh di Alam Sari, enak Mie Ayam di sini, sering ke sini," katanya. "Selain enak, harganya juga murah." katanya.
70 Pengusaha Tambang Dipanggil Kejari Sumedang, Izin dan Pajak Usahanya DIperiksa |
![]() |
---|
Sukasari Sumedang Dekat Sesar Lembang, Bupati Rapat soal EWS, Waspada namun Tak Panik |
![]() |
---|
Puluhan Pengusaha Tambang 'Mengantre' Diperiksa di Kejari Sumedang, Ada Apa? |
![]() |
---|
Identitas 4 Korban Tabrakan Beruntun di Jatinangor Sumedang, Satu Keluarga, 1 Orang Luka Berat |
![]() |
---|
Tabrakan Beruntun di Jatinangor Sebabkan Jalur Arteri Sumedang Tersendat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.