Daftar Bencana yang Mengintai Masing-masing Kecamatan di Sumedang, Mayoritas Bencana Basah

Seluruh kecamatan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, rupanya memiliki bencana yang mengintai.

DOKUMENTASI/TRIBUNJABAR.ID/KIKI ANDRIANA
RAWAN BENCANA - Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, Atang Sutarno, menyebut sebagian besar kecamatan di Kabupaten Sumedang masuk dalam kategori rawan bencana. 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Seli Andina Miranti

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Seluruh kecamatan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, rupanya memiliki bencana yang mengintai.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno, bahkan menyebut sebagian besar kecamatan di Kabupaten Sumedang masuk dalam kategori rawan bencana.

"Sumedang itu 80 persen daerah rawan bencana. Secara keseluruhan ada enam bencana yang mengintai, yaitu gempa, banjir, longsor, kekeringan, kebakaran hutan, dan puting beliung," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (30/1/2025).

Meski ada enam bencana yang mengintai, selama musim hujan, mayoritas yang 'menyambangi' Sumedang adalah bencana basah, yaitu banjir dan longsor.

Atang Sutarno pun merinci bencana alam yang rawan terjadi di masing-masing kecamatan.

Di wilayah Kecamatan Cianjur rawan banjir dan longsor, wilayah Kecamatan Jatinangor rawan banjir, wilayah Sumedang Selatan rawan longsor, pohon tumbang, dan banjir.

Baca juga: Di Balik Indahnya Alam Sumedang, 80 Persen Wilayahnya Rawan Bencana

Sementara itu, di wilayah Sukasari rawan longsor dan pohon tumbang, Rancakalong rawan pohon tumbang dan longsor, Rancakalong rawan pohon tumbang dan longsor.

Selain itu di Sumedang Utara rawan banjir dan longsor, Ganeas rawan longsor, Wado rawan pohon tumbang dan longsor, Ujungjaya rawan banjir dan pohon tumbang, dan Cibugel rawan longsor.

"Conggeang, Tanjungkerta, Tanjungmedar, Surian itu rawan longsor dan pohon tumbang. Semua punya kerawanannya masing-masing, makanya Sumedang dikategorikan menengah tinggi," ujarnya.

Atang berharap masyarakat bisa lebih sadar bencana mengingat banyaknya daerah rawan bencana di Sumedang.

Masyarakat pun diimbau menyayangi alam dan ikut menjaga lingkungan.

"Selain itu tingkatkan siskamling. Itu bukan hanya untuk usir maling, tapi juga bisa cepat mengetahui bila ada bencana di malam hari, masyarakat akan tahu dan cepat mengungsi," ujarnya.

Tak lupa, Atang berharap masyarakat lebih siaga saat akan bepergian atau berlibur di musim hujan.

"Untuk piknik tolong dikurangi ke tepian pantai dan pegunungan. Yang kelihatan indah itu rawan bencana. Bila hujan jangan berteduh di pohon dan tebing. Jika terjadi bencana segera lapor, bisa lewat call center 112," tutupnya. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved