Geng Motor di Tasikmalaya Semakin Meresahkan dan Makan Korban, NU dan Pemkot Deklarasi Aksi Damai
Nahdlatul Ulama (NU) bersama Pemkot Tasikmalaya dan perwakilan komunitas motor menggelar deklarasi aksi damai terkait geng motor.
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin
TRIBUNJABAR.ID, KOTA TASIKMALAYA - Nahdlatul Ulama (NU) bersama Pemkot Tasikmalaya dan perwakilan komunitas motor menggelar deklarasi aksi damai terkait geng motor yang berlangsung pada Rabu (29/1/2025).
Deklarasi aksi damai ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir kejadian yang terjadi oleh penyerangan geng motor.
Bahkan selama 2024 hingga awal 2025, aksi penyerangan geng motor sudah menelan korban meninggal dunia dan rata-rata pelakunya pun masih di bawah umur
Menanggapi deklarasi aksi damai geng motor ini, Ketua PCNU Kota Tasikmalaya Dudu Rohman menjelaskan, banyak sekali kejadian dan sudah meresahkan masyarakat Kota Tasikmalaya hingga menelan korban jiwa.
Makanya, PCNU bersama Pemkot dan perwakilan komunitas motor melaksanakan deklarasi sebagai upaya terhadap geng motor.
"Kan, di kota Tasik banyak kejadian yang tentunya meresahkan masyarakat diantaranya kaitan geng motor, jadi yang terpenting saya ingin mendesak ke aparat penegak hukum (APH) untuk menegakan keadilan hukum, supaya tidak pandang bulu," kata Dudu ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com, saat deklarasi, Rabu (29/1/2025).
Baca juga: Belasan Senjata Tajam Ditemukan Polisi di Rumah Kosong di Majalengka, Diduga Markas Geng Motor
Dudu menyampaikan, bahwa NU ini ingin menjadikan kota Tasikmalaya supaya betul-betul harmonis, nyaman, damai yang berkaitan dengan kegiatan di masyarakat.
"Jadi, jangan sampai ada keresahan di masyarakat gara-gara geng motor dan sebagainya, ya, kita tidak mau seperti itu," ucap Dudu.
Selain itu, aksi geng motor pun malah menimpa korban di bawa umur hingga pelaku pun sama masih anak-anak. Ini perlu adanya kerjasama lintas sektoral.
"Tentunya saya ingin ada komunikasi dengan anak-anak di bawah umur, jadi kita akan melakukan komunikasi pencerahan baik bersama polres, atau aparat hukum untuk membina ke madrasah atau ke sekolah yang ada di Kota Tasikmalaya. Termasuk juga ke pesantren," tegasnya.
Dudu berpendapat bahwa yang melanggar hukum itu tidak boleh. Dan pihaknya memiliki prinsip di Nahdatul Ulama yakni apapun yang meresahkan, apapun yang melanggar hukum harus ditindak, apalagi meresahkan masyarakat.
Tidak hanya proses pembinaan, tetapi pihaknya meminimalisir anak-anak yang di bawah umur itu tidak melakukan hal-hal melanggar hukum itu sendiri.
"Makanya saya mengundang komunitas motor, supaya nanti kita tarik, kita komunikasi, kita raih, rangkul, supaya mereka juga tahulah, itung-itung kita memberikan pemahaman yang tentunya kaitan dijalan itu seperti apa," pungkasnya.
Baca juga: Mengerikan, Belasan Celurit Ditemukan dari Rumah Kosong Diduga Sarang Geng Motor di Majalengka
Pihaknya pun akan agendakan satu bulan sekali atau dua bulan sekali ada pengajian bagi komunitas motor di wilayah Kota Tasikmalaya.
Sosok Gus Irfan Cucu Pendiri Nahdlatul Ulama yang Disebut-sebut Bakal Jadi Menteri Haji dan Umrah |
![]() |
---|
Melestarikan Budaya Lokal, Dompet Dhuafa Adakan Voluntrip "Kaulinan Barudak" di Kampung Naga Tasik |
![]() |
---|
Innalillahi Yetty Widjaja Penyanyi Lawas asal Tasikmalaya Ditemukan Meninggal Dunia, Tenar Era 80-an |
![]() |
---|
Jadwal Maulid Nabi 2025 Lengkap Versi Pemerintah, Muhammadiyah, dan NU |
![]() |
---|
Apes Nasib Maling Motor di Pangandaran, Terjun ke Jurang, Nyaris Diamuk Massa, Ujungnya Ditangkap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.