Berita Viral

Cerita Pilu Yasir Bawa Jenazah Ayahnya Pakai Gerobak Kayu, Sampai Pemakaman Kuburan Penuh Air

Sebuah video menunjukkn jenazah dibaw menggunkan gerobak kayu beredar di media sosial. 

(KOMPAS.com/Dok. M Yasir.)
Tangkapan layar video jenazah dibawa pakai gerobak kayu ditarik dengan motor di Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, Minggu (26/1/2025). 

TRIBUNJABAR.ID - Sebuah video menunjukkn jenazah dibaw menggunkan gerobak kayu beredar di media sosial. 

Peristiwa ini diketahui terjadi di Desa Semukut, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Dalam video viral itu tampak jenazah ditempatkan di dalam gerobak kayu yang dilapisi kasur dan ditutup dengan kain penutup.

Gerobak itu ditarik dengan sepeda motor, terlihat seorang pria duduk di atas gerobak memegang payung untuk melindungi jenazah dari sinar matahari.

Diketahui, jenazah seorang pria bernama Muhazin (83) terpaksa dibawa menggunakan gerobak kayu karena ambulans puskesmas yang rusak.

Proses pemakaman berlangsung lama akibat minimnya layanan kesehatan dan kondisi kuburan yang dipenuhi air.

Baca juga: Viral, Kisah Pilu Farida Ibu Hamil di Bima yang Ditandu 2 Km Demi Lahirkan Bayi Kembar, 1 Meninggal

Anak almarhum, M Yasir (54), menerangkan bahwa ayahnya meninggal dunia pada Rabu (22/1/2025) sekitar pukul 14.00 WIB.

Jenazh dijadwalkan akan dimakamkan pada pukul 16.00 WIB di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Semukut.

Karena jarak rumah duka ke TPU mencapi 3 kilometer, keluarga pun berusaha menghubungi pihak puskesmas untuk menggunakan ambulans.

"Jarak ke makam itu 3 kilometer. Jadi kami rencananya mau pakai ambulans puskesmas bawa jenazah orangtua saya," ujar Yasir saat diwawancarai melalui sambungan telepon pada Minggu (26/1/2026), dikutip dari Kompas.com.

Akan tetapi, saat menghubungi pihak puskesmas, mereka menemukan bahwa mobil ambulans sedang rusak.

Yasir dan keluarganya tidak menyerah dan mencoba meminjam kendaraan roda tiga milik PLN, namun kendaraan tersebut juga tidak dapat dipakai. 

Akhirnya, Yasir terpaksa menggunakan gerobak kayu miliknya untuk membawa jenazah ayahnya. 

"Karena tak ada kendaraan, ya terpaksa pakai gerobak saya ditarik pakai motor," ungkap Yasir. 

Yasir mengungkapkan kesedihannya melihat jenazah ayahnya dibawa dengan gerobak kayu. 
Jalan setapak yang dilalui pun rusak, sehingga jenazah tergoncang selama perjalanan.

Baca juga: Kisah Pilu Hermawan Kuli Bangunan di Bogor Gaji Dibawa Kabur Mandor, Menangis Dapat Makanan Gratis

Pemakaman penuh air

Setelah menempuh jarak yang jauh, merek menghadapi kendala lain di lokasi pemakaman.

Kuburan yang sudah digali ternyata penuh dengan air, sehingga proses pemakaman menjadi semakin lama. Tukang gali kubur dan warga setempat harus bergotong royong menimba air dari kuburan. 

"Kubur penuh air, harus ditimba dulu. Tak ada mesin penyedot. Kalau musim hujan memang kuburan di sini berair," jelas Yasir. 

Meskipun air dalam kuburan telah ditimba dengan ember, kondisi kuburan tetap tidak bisa dikuras habis, sehingga jenazah tetap dimakamkan dalam keadaan berair.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti, Asmar, mengatakan akan segera menindaklanjuti masalah ini.

"Nanti kita tindaklanjuti," kata Asmar singkat kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Sabtu (25/1/2025) malam.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved