Banjir di Pangarengan Cirebon Capai 70 Sentimeter, Banyak Sepeda Motor yang Mogok

Ketinggian air yang berada di Desa Astanamukti dan Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih sekitar 70 sentimeter.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Warga mendorong sepeda motornya yang mogok saat menerjang banjir yang terjadi di Kabupaten Cirebon, Jumat (24/1/2025) pagi. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Ketinggian air yang berada di Desa Astanamukti dan Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, masih sekitar 70 sentimeter pada Jumat (24/1/2025) pagi. 

Rumah-rumah warga terendam. Banjir juga merendam bangunan SMPN 2 Pangenan dan Jalur Pantura arah Jakarta.

Kondisi ini mengganggu aktivitas warga, terutama para pekerja yang melintasi wilayah Pantura. 

Banyak sepeda motor mogok akibat nekat menerjang banjir.

"Iya banjir datang dini hari, Pak, sekira pukul 02.00 WIB, karena Sungai Singaraja di sebelah meluap," ujar seorang warga, Nia (43), saat diwawancarai Tribun, Jumat.

Menurutnya, banjir membuat rumahnya terendam setinggi 40 sentimeter.

Beruntung, semua perabotan rumahnya sudah diselamatkan agar terhindar dari banjir.

Baca juga: Aktivitas Warga di Beberapa Desa di Kabupaten Cirebon Terganggu Akibat Banjir Masih Merendam

"Cuma penginnya tuh gimana biar enggak banjir lagi, ini paling parah," ucapnya.

Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Fauzan, menyebut, sampai saat ini banjir masih menggenangi Desa Pangarengan.

"Ya, sampai pagi ini daerah yang masih banjir terjadi di Desa Astanamukti dan Desa Pangarengan. Ketinggian banjir di Desa Pangarengan mencapai 70 sentimeter," ujar Fauzan.

Fauzan menyebutkan, meskipun sejumlah rumah dan satu sekolah terendam, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi.

"Tapi, banjir ini pasti mengganggu aktivitas warga, terutama mereka yang ingin berangkat kerja di wilayah Pantura," ucapnya.

Ia juga menyoroti banyaknya kendaraan roda dua yang mogok akibat banjir.

"Banyak juga karyawan yang melintas menggunakan motor harus mendorong motornya. Kalau yang tetap dikendarai, terpaksa mogok," jelas dia.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved