Air Setinggi 1 Meter Rendam SMPN 2 Pangenan Cirebon, Siswa: "Gak Pernah Separah Ini"
Seluruh ruangan di sekolah itu, termasuk ruang kelas, ruang guru dan ruangan lainnya, terendam air.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Sementara itu, Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Fauzan menyebut, sampai saat ini banjir masih menggenangi Desa Pangarengan.
"Ya, sampai pagi ini daerah yang masih banjir terjadi di Desa Astanamukti dan Desa Pangarengan."
"Ketinggian banjir di Desa Pangarengan mencapai 60-70 sentimeter," ujar Fauzan.
Fauzan menyebutkan, meskipun sejumlah rumah dan satu sekolah terendam, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi.
"Kalau yang mengungsi sampai saat ini tidak ada."
"Tapi, banjir ini pasti mengganggu aktivitas warga, terutama mereka yang ingin berangkat kerja di wilayah Pantura," ucapnya.
Ia juga menyoroti banyaknya kendaraan roda dua yang mogok akibat banjir.
"Banyak juga karyawan yang melintas menggunakan motor harus mendorong motornya."
"Kalau yang tetap dikendarai, terpaksa mogok," jelas dia.
Sementara itu, petugas BPBD terus memantau kondisi banjir dan mengimbau warga untuk berhati-hati serta menghindari jalan yang tergenang, terutama di sekitar Jalur Pantura Pangenan.

Seperti diketahui, hujan deras yang mengguyur kawasan Kabupaten Cirebon serta meluapnya sejumlah sungai, termasuk Sungai Singaraja, mengakibatkan banjir di beberapa wilayah.
Salah satu yang terdampak adalah Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan.
Koordinator Lapangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, Fauzan menyebutkan, bahwa air mulai memasuki Desa Pangarengan sejak dini hari tadi.
“Meluapnya Sungai Singaraja mulai dari Desa Lemahbang, Japura Kidul, Japura Lor, Astanamukti,
dan sampai bada subuh sekira pukul 04.50 WIB air mulai tiba di Desa Pangarengan,” ujar Fauzan saat dikonfirmasi Tribun, Jumat (24/1/2025) pagi.
Ketinggian air dilaporkan mencapai selutut orang dewasa atau sekitar 30 sentimeter.
Catatan PC NU Untuk HUT Kota Bandung, Singgung Pelibatan Ilmuwan Hingga Sosok Ateng Wahyudi |
![]() |
---|
Miris, Plafon Kelas SDN Padangsari Cianjur Hampir Ambruk, Puluhan Murid Terpaksa Belajar di Lapangan |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut Pikap Ringsek Tertabrak Kereta Api di Cirebon, 2 Tewas di Tempat |
![]() |
---|
215 Tahun Kota Bandung Berdiri, Masalah Sampah dan Banjir Masih Menghantui |
![]() |
---|
Warga Cisaranten Bandung Bertahun-Tahun Hadapi Banjir Limpasan Tiga Sungai, Jadi Masalah Berulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.