Air Setinggi 1 Meter Rendam SMPN 2 Pangenan Cirebon, Siswa: "Gak Pernah Separah Ini"
Seluruh ruangan di sekolah itu, termasuk ruang kelas, ruang guru dan ruangan lainnya, terendam air.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Salah seorang siswa kelas IX, Ananda Adiputra, mengaku kecewa karena banjir membuat proses belajar terganggu.
Ia berharap ada solusi agar sekolah tidak terus-menerus dilanda banjir setiap tahun.
"Ya, sekolahnya kebanjiran, jadi gak belajar. Banjirnya dalam banget, Pak."
"Hampir tiap tahun banjir, cuma gak separah ini biasanya. Ini paling parah."
"Pengennya sekolahnya dibenerin, terus sampah-sampah di sekitar sekolah dibersihkan. Banjir ini karena hujan tadi malam besar banget sama sungai meluap," kata Ananda.
Hingga saat ini, warga dan pihak sekolah berharap ada perhatian dari pihak terkait untuk mengatasi masalah banjir yang terus berulang di kawasan tersebut.

Sebelumnya, banjir masih melanda wilayah Desa Astanamukti dan Desa Pangarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, hingga Jumat (24/1/2025) pagi.
Ketinggian air di Desa Pangarengan mencapai 60-70 sentimeter, menyebabkan sejumlah rumah warga terendam.
Selain itu, banjir juga merendam bangunan SMPN 2 Pangenan dan Jalur Pantura arah Jakarta.
Kondisi ini mengganggu aktivitas warga, terutama para pekerja yang melintasi wilayah Pantura.
Banyak sepeda motor mogok akibat nekat menerjang banjir.
"Iya banjir datang dini hari pak, sekira pukul 02.00 WIB, karena Sungai Singaraja di sebelah meluap," ujar salah seorang warga, Nia (43) saat diwawancarai Tribun, Jumat (24/1/2025).
Menurutnya, banjir membuat rumahnya terendam setinggi 40 sentimeter.
Beruntung, seluruh perabotan rumahnya sudah diselamatkan dan terhindar dari banjir.
"Perabotan mah aman, cuma pengennya tuh gimana biar gak banjir lagi, ini paling parah," ucapnya.

Catatan PC NU Untuk HUT Kota Bandung, Singgung Pelibatan Ilmuwan Hingga Sosok Ateng Wahyudi |
![]() |
---|
Miris, Plafon Kelas SDN Padangsari Cianjur Hampir Ambruk, Puluhan Murid Terpaksa Belajar di Lapangan |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut Pikap Ringsek Tertabrak Kereta Api di Cirebon, 2 Tewas di Tempat |
![]() |
---|
215 Tahun Kota Bandung Berdiri, Masalah Sampah dan Banjir Masih Menghantui |
![]() |
---|
Warga Cisaranten Bandung Bertahun-Tahun Hadapi Banjir Limpasan Tiga Sungai, Jadi Masalah Berulang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.