Momen Ini yang Jadi Batas Akhir Kesabaran Nanang Gimbal sehingga Habisi Nyawa Sandy Permana

Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (45) mengungkap titik akhir yang jadi batas kesabaran sehingga membunuh Sandy Permana.

Editor: Giri
Istimewa
Nanang (45), pembunuh artis Sandy Permana. 

TRIBUNJABAR.ID - Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (45) mengungkap titik akhir yang jadi batas kesabaran sehingga membunuh Sandy Permana.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi pada Minggu (12/1/2025) lalu.

Setelah menghabisi nyawa aktor sinetron Misteri Gunung Merapi itu, Nanang mengaku menyesal.

Nanang pun mengatakan, jika Sandy tidak meludahinya, maka niatan untuk membunuh tidak akan pernah ada.

"Untuk keluarga korban, saya mohon maaf. Sebenarnya saya tidak ada niat untuk membunuh. Ini karena emosi. Kalau seandainya dia nggak ngeludahin saya, saya enggak bakal membunuh dia," kata Nanang dikutip dari YouTube tvOne, Jumat (17/1/2025).

Nanang juga meminta maaf kepada istri dan anaknya karena harus mendekam di penjara setelah membunuh Sandy.

Dia meminta kepada sang istri untuk mendidik anak-anaknya dengan baik.

Nanang menyesal karena pembunuhan yang dilakukannya justru membuatnya meninggalkan keluarga.

"Untuk istri saya, saya mohon maaf. Jaga diri baik-baik. Tolong jagain anak-anak, didik mereka yang baik. Saya menyesal melakukan ini. Jadi meninggalkan keluarga, ninggalin anak-anak," tuturnya.

Baca juga: Terkuak Motif Nanang Irawan Alias Gimbal Bunuh Aktor Sandy Permana, Ungkap Pengakuan Sakit Hati

Sebelumnya, terungkap motif Nanang menikam Sandy hingga tewas yang terjadi pada Minggu (12/1/2025) di Cibarusah, Kabupaten Bekasi,  Jawa Barat.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, mengatakan penikaman oleh Nanang terhadap Sandy lantaran pelaku sakit hati terhadap korban.

Sakit hati itu, kata Wira, disebabkan oleh Sandy yang dianggap menatap Nanang Gimbal secara sinis.

Sandy Permana tewas ditusuk Nanang Gimbal, Minggu (12/1/2025).
Sandy Permana tewas ditusuk Nanang Gimbal, Minggu (12/1/2025). (Instagram)

"Untuk motif daripada pelaku atau tersangka melakukan perbuatan tersebut adalah disebabkan karena pelaku ataupun tersangka sakit hati karena merasa direndahkan oleh korban dengan cara melihat ke arah tersangka secara sinis," katanya dalam konferensi pers di Kantor Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (16/1/2025).

Tak hanya itu, Wira juga menyebut rasa sakit hati dari Nanang lantaran Sandy meludah ke arah dirinya.

"Kemudian korban meludah ke arah tersangka," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved