Respons M Farhan Bandung Kota Termacet ke-12 Dunia, Singgung Tingginya Pengguna Kendaraan Pribadi

Menurut Farhan kondisi tersebut menjadi perhatian utama bagaimana caranya agar bisa mengembangkan sebuah skema subsidi naik kendaraan umum murah.

Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Dok-- Kendaraan terjebak kemacetan saat melintas di Jalan Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wali Kota Bandung Terpilih, Muhammad Farhan, angkat bicara terkait data yang dirilis oleh TomTom Traffic Index 2024 yang menyebutkan Kota Bandung yang menempati posisi 12 dalam daftar kota termacet di dunia.

Data tersebut dirilis oleh TomTom Traffic berdasarkan peringkat indeks kondisi lalu lintas terhadap 500 kota yang ada di 62 negara dan 6 benua dengan indeks yang dibuat berdasarkan waktu tempuh rata-rata dan tingkat kemacetan.

Belakangan diketahui, penyebab kemacetan di Kota Bandung ini karena tingginya pengguna kendaraan pribadi terutama di waktu-waktu tertentu seperti saat jam masuk sekolah dan jam masuk kerja, kemudian saat ada libur panjang serta ketika ada event-event besar.

Baca juga: Bandung Urutan 12 Kota Termacet di Dunia, Pengamat Transportasi: Warga Tak Punya Alternatif Angkutan

"Kendaraan umum tantangan terbesarnya adalah biaya perorangnya lebih mahal daripada naik motor," ujar M Farhan di Gedung Sate, Kamis (15/1/2025).

Menurut Farhan, kondisi tersebut menjadi perhatian utama bagaimana caranya agar bisa mengembangkan sebuah skema subsidi yang membuat naik kendaraan umum jadi murah, sehingga hal tersebut harus dilakukan dengan terobosan teknologi.

"Sedangkan terobosan pembangunannya kan Bandung akan bikin Transit Oriented Development (TOD) apakah di Bandung Timur, apakah di Gedebage, apakah di Tegalluar apa dimana,"

"Tapi yang pasti di daerah situ, istilahnya akan jadi papan lompat untuk menuju ke titik pertumbuhan yang lainnya," kata Farhan.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Asep Kuswara, mengakui bahwa Kota Kembang memang kerap mengalami kemacetan, tetapi kondisi tersebut hanya terjadi sewaktu-waktu atau di waktu tertentu seperti saat jam masuk sekolah dan masuk kerja.

Baca juga: Bukan Kastaneer. DDS Sebut Sosok Ini Sangat Penting, Antusias Sambut Laga Kontra Dewa United

"Anak sekolah libur kan lalu lintas aman lancar. Kalau ada event-event atau hari besar seperti liburan memang macet, tapi itu juga kan tidak statis kemacetannya, macetnya di sini saja di sana lancar kan begitu," ucap Asep.

Ia mengatakan penyebab kemacetan di Kota Bandung karena tingginya pengguna kendaraan pribadi, sehingga pihaknya akan berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait untuk mengatasi kemacetan tersebut.

"Ya salah satunya itu, mudah-mudahan nanti dengan adanya transportasi publik baru bisa mengurai kemacetan. Mungkin orang akan beralih ke transportasi publik, jadi memang sudah disiapkan solusinya," kata Asep. (*) 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved