Kabar Seleb

Sosok Sandy Permana, Bintang Sinetron "Mak Lampir" yang Meninggal Ditusuk di Dekat Rumahnya

Inilah sosok aktor Sandy Permana, yang tewas ditusuk orang tidak dikenal di dekat rumahnya di Bekasi, pada Minggu (12/1/2025) pagi.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
Kolase Tribunnews
Berikut kronologi aktor Sandy Permana tewas ditusuk seseorang. 

TRIBUNJABAR.ID - Kabar duka datang dari aktor Sandy Permana, yang tewas ditusuk oleh orang tidak dikenal di dekat rumahnya di Bekasi, Minggu (12/1/2025) pagi.

Saat ditemukan, Sandy Permana mengalami luka tusuk. Ia pun langsung dibawa ke rumah sakit dan mengembuskan napas terakhir.

Hingga saat ini, kasus penusukan terhadap Sandy Permana ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.

Lantas, seperti apa sosok Sandy Permana?

Dilansir dari Kompas.com, Sandy Permana merupakan aktor berusia 46 tahun yang mengawali kariernya di industri hiburan tanah air lewat modeling.

Namanya mulai dikenal publik ketika Sandy Permana bergabung bersama rumah produksi Genta Buana Pramita.

Sebagai informasi, Genta Buana Pramita adalah rumah produksi yang biasanya membuat sinetron-sinetron kolosal laga.

Salah satu sinetron yang membuat Sandy Permana dikenal adalah Misteri Gunung Merapi 3 atau yang dikenal juga sebagai Mak Lampir.

Sandy Permana tewas ditusuk orang tak dikenal.
Sandy Permana tewas ditusuk orang tak dikenal. (Instagram)

Baca juga: Aktor Sandy Permana Tewas Bersimbah Darah, Ada Luka Tusuk di Leher, Dada, dan Perut, Pelaku Dendam?

Di sinetron Mak Lampir, Sandy Permana memerankan karakter Arya Soma.

Selain bergelut di bidang seni, Sandy Permana juga sempat terjun ke dunia politik.

Dia menjadi salah satu calon anggota DPRD Bekasi dari Partai Hanura.

Sayangnya, Sandy Permana gagal mendapatkan suara yang bisa mengantarnya sebagai anggota legislatif.

Ia juga memiliki akun Instagram bernama @sandypermana30. Tetapi, tidak terlalu aktif.

Sandy juga memiliki kanal YouTube dengan nama Sandy Permana TV.

Diketahui, Sandy Permana telah menikah dan memiliki seorang anak perempuan.

Kronologi Penusukan

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno mengatakan, Sandy Permana ditemukan tetangganya pada Minggu pukul 08.00 WIB.

Saat ditemukan, Sandy Permana kondisinya sudah bersimbah darah. Tetapi, belum meninggal dunia.

"Tadi pagi itu korban ditemukan dalam kondisi luka-luka, jadi belum meninggal, korban masih berjalan, dan di depan rumah salah satu tetangganya," kata Onkoseno, dikutip dari Kompas.com.

Melihat kondisi Sandy Permana yang tidak berdaya, tetangganya itu langsung membawa sang aktor ke Rumah Sakit Cileungsi.

"Dan pada saat di sana korban meninggal," kata Onkoseno.

Polisi memastikan Sandy Permana mengalami luka tusuk di beberapa bagian tubuhnya seperti di tubuh belakang atas dan tubuh sebelah depan bagian tengah. 

Baca juga: Kronologi Aktor Sandy Permana Tewas Ditusuk Orang Tak Dikenal, Polisi Kejar Terduga Pelaku

"Polisi mendapat laporan, mengecek TKP, mengecek rumah sakit, betul korban meninggal, di situ ada beberapa luka tusuk," kata Onkoseno. 

Polisi menduga lokasi penusukan itu terjadi masih di sekitar lingkungan rumah Sandy Permana.

"Lokasi kejadian masih di sekitar lingkungan tempat tinggal korban," ucap Onkoseno.

Polisi Kantongi Identitas Pelaku

Lebih lanjut, Kompol Onkoseno mengatakan bahwa pihaknya telah mengantongi identitas pelaku berjumlah satu orang.

"Sudah ada (dugaan pelaku). Masih kita lakukan pencarian karena yang bersangkutan tidak ada di rumahnya," kata dia.

Onkoseno menduga, Sandy Permana ditikam beberapa kali di tubuhnya hingga tewas.

Sempat Cekcok di Rapat Warga

Ketua RT di tempat tinggal Sandy Permana, Sudarmadji mengatakan terduga pelaku dan Sandy sebelumnya sempat bersitegang saat rapat warga.

Rapat warga tersebut dilakukan pada bulan Oktober 2024 silam. 

Saat itu, terduga pelaku tidak senang atas pernyataan dari Sandy Permana, hingga terjadilah debat dan cekcok dalam rapat warga tersebut.

"Sebenarnya awalnya hanya saling tuding, cekcok di forum," kata Sudarmadji, Minggu (12/1/2025), dikutip dari Tribunnews.

Kemudian, lanjut Sudarmadji, Sandy Permana sempat hendak melayangkan somasi kepada terduga pelaku karena tidak terima dengan pernyataannya saat rapat warga. Namun, somasi tersebut batal dilakukan.

"Masalah dianggap selesai saat itu," ujar Sudarmadji.

Akan tetapi dugaan Sudarmadji, terduga pelaku masih menyimpan dendam kepada Sandy Permana sehingga terjadilah peristiwa penusukan tersebut.

"Kami enggak tahu ada kejadian (penusukan). Kami kira masalah sudah selesai," ujar dia.

Ketika ditanya apa yang menjadi pemicu cekcok dalam rapat warga tersebut Sudarmadji enggan menjelaskan lebih jauh. 

Namun, Sudarmadji menyebut persoalan lingkungan warga di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang menjadi akar masalahnya.

"Soal urusan lingkungan warga perumahan," ujarnya.

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved