Banjir Rob Genangi Pesisir Pantura Subang, Permukiman dan Lahan Tambak Warga di Lima Desa Terendam

Banjir rob tak hanya menggenangi ribuan rumah penduduk,  tetapi  merendam puluhan hektare sawah dan tambak hingga.

Penulis: Ahya Nurdin | Editor: Januar Pribadi Hamel
Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Kondisi Banjir Rob di Pesisir Utara Subang menggenangi rumah penduduk dan akses jalan. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin 

TRIBUNJABAR.ID, SUBANG - Banjir rob terus melanda kawasan pesisir Utara Subang, Jawa Barat. 

Banjir rob tak hanya menggenangi ribuan rumah penduduk,  tetapi  merendam puluhan hektare sawah dan tambak hingga petani mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.

Selain menggenangi Desa Mayangan  Legonwetan, Legonkulon serta Tegalurung Kecamatan Legonkulon, banjir rob juga menggenangi Desa Anggasari Kecamatan Sukasari.

Titin Maryati (38), salah seorang warga Desa Mayangan  mengungkapkan bahwa banjir rob telah mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan kerusakan pada sejumlah barang milik warga. 

"Sudah hampir dua bulan kami dihantui banjir ini. Setiap hari harus waswas menjaga barang-barang elektronik agar tidak rusak," ujar Titin, Sein (13/01/2025).

Titin, juga mengaku terpaksa harus memindahkan barang-barang berharga ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan akibat genangan air. 

Kondisi ini membuat mereka merasa tidak nyaman dan berharap pemerintah segera mencari solusi.

Baca juga: Banjir Rob Terus Landa Pesisir Eretan Indramayu, Lumpur Selokan Dinilai Jadi Biang Kerok

"Kami berharap pemerintah bisa meninggikan tanggul di sekitar pesisir. Ini solusi yang paling efektif untuk mengatasi masalah banjir rob yang terus berulang," ungkapnya.

Senada dengan Titin, Camat Legonkulon, Dinar Wardinal, sebelumnya telah mengungkapkan bahwa ribuan kepala keluarga di empat desa di kecamatan Legonkulon tersebut terdampak banjir rob

Banjir dengan ketinggian air yang bervariatif ini merendam permukiman warga dan menyebabkan kerugian materi.

"Banjir rob ini sangat mengganggu aktivitas warga dan menyebabkan kerusakan pada sejumlah fasilitas umum. Kami berharap pemerintah pusat dan provinsi dapat memberikan perhatian serius terhadap masalah ini," kata Camat Legonkulon.

Anggota  BPBD Subang, Teguh, menyebut pihaknya masih terus melakukan kordinasi dengan berbagai pihak agar para korban banjir rob bisa segara teratasi. 

"Sejauh ini  masyarakat masih bertahan dan tak mau direlokasi ke tempat pengungsian," katanya.

Baca juga: Nestapa Warga di Eretan Indramayu Harus Gotong Jenazah Terjang Banjir Rob yang Tak Kunjung Teratasi

Untuk menanggulangi banjir rob tak meluas di Desa Anggasari,  tim gabungan penanggulangan bencana alam tingkat kecamatan bergotong-royong membuat tanggul sementara sepanjang 700 meter.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved