Berita Viral

Tangis Pilu Kamelia Anaknya Dihukum Duduk di Lantai Gegara Nunggak SPP, Nasib Wali Kelas Disorot

Kisah pilu siswa SD duduk di lantai kelas karena menunggak biayaa sekolah selama tiga bulan.

|
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Kamelia (38) ibu dari MI(10) seorang siswa kelas IV Sekolah Dasar (SD) Yayasan Abdi Sukma Kota Medan yang anaknya disuruh duduk di lantai selama berjam-jam dan dilarang ikut belajar, ketika diwawancarai, Jumat (10/1/2025). Ia mengungkap kepedihan hatinya seorang guru tega memperlakukan pelajar duduk di lantai hanya karena nunggak bayar uang sekolah. 

Kemudian, HRYT menyatakan kalau MI sebenarnya disuruh pulang karena orang tuanya belum bayar SPP. 

Tapi karena bocah 10 tahun itu tak mau pulang, lantas HRYT menyuruh MI duduk di lantai selama berjam-jam.

Adapun sebelum anaknya disuruh duduk di lantai dan tidak boleh ikut pelajaran, Kamelia sempat meminta dispensasi kepada wali kelasnya supaya MI bisa ikut ujian semester pada Desember 2024 lalu.

Permohonan keringan ini lantaran ia tidak memiliki uang, ditambah sedang sakit.

Kemudian, pihak sekolah mengizinkan anaknya ujian meski saat pembagian rapor, tak dibolehkan mengambil. 

Ketika masa libur sekolah, sempat ada pengumuman melalui grup WhatsApp yang menyatakan bagi siswa yang belum melunasi uang SPP, uang buku dan remedial dilarang ikut belajar mengajar lagi. 

Namun pernyataan dikira Kamelia hanya candaan, tidak akan diterapkan. 

Sampailah pada tanggal 6 Januari 2024, awal mula proses belajar mengajar setelah libur semester. Hari pertama masuk sekolah, MI langsung duduk di lantai. 

Baca juga: Kisah Amira Bocah SD Tanda Tangani Komitmen Sukses, Ingin Masuk ITB hingga Berangkatkan Ortu Haji

Namun ia tidak menceritakan kepada orang tuanya. 

Lalu esok harinya, Selasa 7 Januari, masuk pengumuman serupa. 

"Ibu-ibu mohon kerjasamanya yang belum menerima raport ataupun belum lunas SPP dan membayar uang buku mohon datang ke sekolah karena tidak dibenarkan anaknya mengikuti pelajaran kalau itu belum selesai," ungkap Kamelia menirukan. 

Karena ada pengumuman tersebut, Kamelia mengirimkan pesan suara kepada guru kalau ia belum bisa datang dan esok harinya baru bisa. 

Alasan lainnya, ia yang sebagai relawan di Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) sedang membantu mendampingi seorang pasien. 

"Akhirnya saya voice note, saya izin belum bisa datang. Itulah rencana saya rabunya saya datang karena ada pasien urgent, kan dari semalam berkas belum selesai." 

Sesampainya Rabu 8 Januari, pagi ia hendak datang ke sekolah. Namun sebelum datang, ia menyuruh anaknya berangkat ke sekolah lebih dahulu dan ia akan menyusul karena mau menggadaikan handphonenya supaya bisa bayar uang sekolah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved