Pedagang Tahu Gejrot Keliling di Cirebon Keluhkan Harga Cabai yang Meroket dalam 2 Minggu Terakhir

Salah satu pedagang tahu gejrot keliling, Karsita (65), mengaku kesulitan mempertahankan keuntungan penjualan akibat lonjakan harga cabai.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Kemal Setia Permana
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
Ilustrasi cabai--- Harga cabai di Kota Cirebon, melambung. 

Hal ini diduga akibat cuaca buruk yang menyebabkan banyak petani gagal panen.

"Sudah terjadi sekitar dua mingguan atau sebelum tahun baru lah,” ujar Fauzi, sapaan akrabnya, Rabu (8/1/2025).

Ia juga mengungkapkan, kenaikan harga tersebut membuat daya beli masyarakat menurun.

Menurut dia, masyarakat sudah jarang yang membeli cabai setan dan beralih ke cabai kering.

"Kalau dulu biasanya beli satu kilogram, sekarang paling cuma seperempat."

"Saya sendiri sudah libur jualan cabai setan dua minggu terakhir,” ucapnya.

Ahmad fauzi yang sudah berdagang di Pasar Kalitanjung selama delapan tahun mengatakan, cabai kering lebih diminati karena lebih terjangkau dan tahan lama.

Selain cabai setan, sejumlah komoditas lain juga mengalami kenaikan harga, di antaranya cabai rawit Rp80 ribu per kilogram, cabai keriting merah Rp80 ribu per kilogram dan cabai beauty Rp60 ribu per kilogram.

Sementara itu, komoditas bawang sedang turun.

Di mana, bawang merah kini Rp30 ribu per kilogram dan bawang putih hanya Rp40 ribu per kilogram.

Kenaikan harga cabai setan diperkirakan masih akan berlangsung hingga akhir bulan, mengingat curah hujan tinggi turut menghambat proses distribusi dari sentra-sentra produksi. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved