SOSOK Laksdya Denih Hendrata Jenderal Tasikmalaya yang Sebut Pembunuh Bos Rental Mobil Dikeroyok

Laksdya Denih menyebut, 3 prajurit TNI AL tersangka pembunuh bos rental mobil itu diduga dikeroyok oleh sekitar 15 orang

|
Editor: Ravianto
youtube
Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Denih Hendrata dalam konferensi pers di Mako Koarmada RI Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025) terkait kasus penembakan bos rental mobil di KM 45 Rest Area Tol Merak - Tangerang pada 2 Januari 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya Denih Hendrata sedang menjadi sorotan setelah pernyataannya yang terkesan membela prajurit TNI AL yang membunuh bos rental mobil Mekar Jaya, Ilyas Abdurahman.

Laksdya Denih menyebut, 3 prajurit TNI AL tersangka pembunuh bos rental mobil itu diduga dikeroyok oleh sekitar 15 orang tak dikenal sebelum penembakan berlangsung. 

Pernyataan jenderal kelahiran Tasikmalaya ini langsung memicu reaksi dari masyarakat.

Jabatan Laksamana Madya yang disandang Denih Hendrata ini sudah setara dengan letnan jenderal di TNI Angkatan Darat.

Laksamana madya (sering disingkat Laksdya) merupakan pangkat perwira tinggi di TNI Angkatan Laut yang setingkat lebih tinggi daripada Laksamana Muda, dan setingkat lebih rendah daripada Laksamana.

Laksamana madya setara dengan Letnan Jenderal di TNI Angkatan Darat dan Marsekal Madya di TNI Angkatan Udara.

Baca juga: Anggota TNI AL yang Bunuh Bos Rental Mobil Sudah Diajak Bicara Baik-baik oleh Korban

"Mereka mengalami pengeroyokan oleh sekitar 15 orang tak dikenal di Rest Area Km 45 Tol Merak-Tangerang," ujar Denih saat konferensi pers di Markas Koarmada RI, Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025). 

Dalam situasi yang dianggap membahayakan, salah satu anggota TNI AL diduga menggunakan senjata api untuk melindungi diri. 

Ajat Supriatna (foto 2) dengan mobil Brio yang disewanya dan Sosok Oknum Anggota TNI AL yang menembak mati bos rental.
Ajat Supriatna (foto 2) dengan mobil Brio yang disewanya dan Sosok Oknum Anggota TNI AL yang menembak mati bos rental. (Istimewa)

Rekam Jejak

Laksdya TNI Denih Hendrata saat ini menjabat sebagai Panglima Komando Armada RI sejak Maret 2024.

Sebelum menjadi Pangkoarmada RI, ia menjabat sebagai Pangkoarmada II sejak 2023.

Dikutip dari situs Wikipedia, Laksdya TNI Denih Hendrata lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 4 Agustus 1967.

Laksdya TNI Denih Hendrata merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXV/tahun 1989.

Setelah lulus pendidikan di AAL, ia kemudian melanjutkan ke sekolah militer, seperti:

  • Dikpel
  • Dikspespa
  • Seskoal
  • Sus Dan KRI
  • Sus Danlanal
  • Sesko TNI
  • Dikreg PPRA LVI Lemhannas (2017).

Berikut riwayat karier Laksdya TNI Denih Hendrata

  • Komandan KRI Cut Nyak Dien-375 (2003—2004)
  • Komandan KRI Pati Unus-384 (2004—2007)
  • Komandan Lanal Cirebon (2007—2009)
  • Asintel Danlantamal II/Padang (2009—2010)
  • Komandan Satrol Koarmabar (2010—2011)
  • Komandan Satkat Koarmabar (2011—2012)
  • Komandan Satkor Koarmabar (2012—2013)
  • Komandan Lanal Batam (2013—2014)
  • Kepala Departemen Operasi Seskoal (2014—2015)
  • Kepala Staf Guspurlabar (2015—2017)
  • Wadanlantamal III/Jakarta (2017—2018)
  • Danlantamal III/Jakarta (2018—2019)
  • Waaspam Kasal (2019—2020)
  • Waasintel Kasal (2020—2021)
  • Staf Ahli Bidang Pertahanan Keamanan Setjen Wantannas (2021—2022)
  • Gubernur AAL (2022—2023)
  • Asops Kasal (2023)
  • Pangkoarmada II (2023—2024)
  • Pangkoarmada RI (2024—Sekarang)

Laksdya Denih Sebut Dikeroyok

Senjata yang digunakan anggota TNI AL yang menewaskan Ilyas Abdurahman merupakan inventaris resmi yang melekat pada salah satu prajurit yang berstatus sebagai Aide de Camp (ADC) atau ajudan.

"Senjata itu senjata inventaris yang melekat karena jabatan dari A itu adalah ADC, ajudan, sehingga ketika dia dapat tugas itu sudah SOP senjata itu melekat," kata Denih, mengutip Kompas.com. 

Laksdya Denih juga menyatakan bahwa dalam situasi pengeroyokan, seseorang akan cenderung mencari cara untuk mempertahankan diri.

"Kalau seandainya dihadapkan pada pengeroyokan, berarti kan sebetulnya sama-sama tidak tahu siapa yang akan mati.

Jadi, kita saja kalau terdesak ya pasti akan mencari, akan bela diri, akan mencari benda untuk membela diri, mengamankan," ujar Denih. 

TNI AL menekankan, tindakan anggotanya murni merupakan upaya pembelaan diri dalam situasi yang mendesak.

Meski demikian, TNI AL tetap akan melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata api dalam kasus ini.

Anggota TNI AL Tersangka

Diketahui Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal), Laksamana Muda TNI Samista, mengatakan terdapat tiga anggota TNI AL yang kini menjadi tersangka.

Ketiganya yakni Sertu AA, Sertu RH, dan Kelasi Kepala BA.

Diberitakan sebelumnya kejadian naas itu terjadi pada pada pukul 04.30 WIB dini hari, Kamis (2/1/2025).

Bos rental mobil Ilyas Abdurrahman (48) tewas tertembak, sementara seorang lainnya RM (60) mengalami luka tembak.

Menurut keterangan, awalnya bos rental dan rombongan mengejar pelaku yang membawa kabur mobil rental.

Mereka kemudian menemukan mobil itu di depan depan minimarket Rest Area KM 45.

Dan terjadilah penembakan maut.(*)

(Tribunnews.com/Garudea PrabawatiDavid Adi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved