Pedagang Keliling di Cirebon 'Menyerah' akibat Harga Cabai Setan Meroket, Pilih Ubah Dagangan

Harga cabai setan yang menembus Rp 100 ribu per kilogram dinilai terlalu mahal, sehingga ia memutuskan untuk beralih menjual nasi sederhana.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Neneng (berkerudung), seorang pedagang masakan keliling saat sedang berbelanja di Pasar Kalitanjung Kota Cirebon, Rabu (8/1/2025). 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Lonjakan harga sejumlah bahan pokok, termasuk cabai setan, membuat Neneng, seorang pedagang masakan keliling di Cirebon, terpaksa menghentikan sementara jualan masakannya.

Harga cabai setan yang menembus Rp 100 ribu per kilogram dinilai terlalu mahal, sehingga ia memutuskan untuk beralih menjual nasi sederhana.

Neneng mengaku sebelumnya menjual masakan rumahan, seperti lauk pauk dan pepes, namun kini harus berhemat bahan baku karena harganya tidak terjangkau.

Baca juga: Harga Cabai Setan di Pasar Kali Tanjung Cirebon Naik Nyaris 2 Kali Lipat, Pedagang Ogah Jual

"Tadi tuh belanja kentang, terus cabai merah, bawang putih."

"Harganya mahal, khususnya cabai setan. Makanya berhenti dulu nggak jualan masakan. Sekarang jualannya nasi," ujar Neneng saat ditemui di Pasar Kalitanjung Kota Cirebon, Rabu (8/1/2025).

Ia menyebutkan, selain cabai setan, bahan lain seperti cabai merah, bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan harga yang signifikan.

"Apa aja yang mahal itu? Yang mahal itu cabai merah, cabai setan, bawang merah, bawang putih."

"Cabai setan berapa iya? Rp 100 ribu sekarang."

"Makanya nggak beli, pakainya cabai merah," ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sambal dalam jualannya, Neneng hanya membeli cabai merah sebanyak seperempat kilogram, seharga Rp 15 ribu.

"Sekarang jualan nasi, pakai doang sedikit. Cuma seperempat doang buat sambal."

"Ini juga beli tadi seperempat. Harga cabai merah saya beli Rp 15 ribu," jelas dia.

Meski kondisi sulit, Neneng tetap berusaha menghidupi keluarganya dengan berjualan keliling, meskipun keuntungan yang didapat jauh lebih kecil dibanding sebelumnya.

Baca juga: Dinas Ungkap Biang Kerok Harga Cabai di Kota Bandung Meroket pada Awal Tahun Ini

"Saya jualannya keliling, tetap jalan, tapi sekarang hemat-hemat," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved