Ada Kuburan di Tengah Jalan di Cirebon, Nisannya Bertuliskan Kalimat Nyeleneh

Jalan rusak di Desa Luwung Kencana Kabupaten Cirebon ditanami pohon pisang dan dibuat kuburan oleh warga yang kecewa.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Ravianto
eki yulianto/tribun jabar
Warga Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang dan membuat kuburan lengkap dengan nisan di jalan rusak di wilayahnya, Sabtu (4/1/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Warga Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang dan membuat kuburan lengkap dengan nisan di jalan rusak di wilayahnya, Sabtu (4/1/2025).

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap pemerintah daerah yang dinilai lamban merespons keluhan mereka terkait perbaikan jalan.

Pantauan di lokasi, ada lima pohon isang yang ditanam di tengah jalan rusak tersebut.

Terdapat juga gundukan bak kuburan lengkap dengan nisannya di area jalan rusak tersebut.

Uniknya, nisan itu dituliskan dengan sebuah kalimat kekecewaan dari warga.

Adapun, tulisan itu berbunyi 'pelan-pelan, rumah sakit mahal. Selamat datang di wisata jalan berlubang, nikmati fasilitas anda karena pemerintah'.

Baca juga: Anggota DPRD di Lebak Pakai Uang Hasil Ngonten TikTok dan YouTube Perbaiki Jalan Rusak di Dapilnya

“Ya, kami warga Desa Luwung Kencana sengaja melakukan aksi ini sebagai bentuk kekecewaan kami."

"Dari dulu sudah mengeluh dan beberapa kali mengajukan perbaikan jalan, tapi tidak ditanggapi,” ujar Aripan (33), salah satu warga saat diwawancarai media di lokasi, (4/1/2025).

Menurut Aripan, jalan sepanjang lima kilometer yang rusak parah ini menjadi akses penting bagi warga, termasuk untuk anak-anak yang pergi ke sekolah.

jalan rusak ditanam pisang ya
Warga Desa Luwung Kencana, Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon, melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang dan membuat kuburan lengkap dengan nisan di jalan rusak di wilayahnya, Sabtu (4/1/2025)

Namun, kondisi jalan yang rusak selama lebih dari 10 tahun ini sering menjadi penyebab kecelakaan dan kerusakan kendaraan.

“Makanya, kami lakukan ini biar viral supaya ditanggapi. Kalau tidak viral, kami yakin jalan ini tidak akan dibangun."

"Warga sudah banyak yang ngeluh, apalagi kecelakaan sering terjadi. Kalau sampai ada korban lagi, siapa yang tanggung jawab?” ucapnya.

Ia juga menyoroti perbedaan kondisi jalan di daerah sekitar.

“Jalan ini kan perbatasan antara Indramayu, Majalengka, dan Sumedang. Daerah lain bagus semua, cuma di Cirebon Barat ini hancur."

"Harapannya ya segera diperbaiki dan penerangannya juga ditingkatkan, karena kalau malam gelap gulita dan rawan kecelakaan,” jelas dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved