Abdimas FRI Telkom University

Pembuatan Aplikasi Radio Streaming Pertuni Jawa Barat

Kualitas siaran radio saat ini dinilai masih kurang optimal. Oleh karena itu, pengembangan aplikasi radio streaming menjadi solusi inovatif...

|
Editor: Arief Permadi
DOK TEL_U
Peluncuran program pengabdian masyarakat berupa pengembangan aplikasi radio streaming untuk komunitas Pertuni Jawa Barat, oleh Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University, Bandung, belum lama ini. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Peluncuran program pengabdian masyarakat ( Abdimas )berupa pengembangan aplikasi radio streaming untuk komunitas Pertuni Jawa Barat, sebuah organisasi yang berperan penting dalam mendukung dan memberdayakan komunitas difabel netra di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. 

Program ini memanfaatkan teknologi tepat guna dengan tujuan meningkatkan akses informasi bagi difabel netra, mendukung inklusi sosial, dan mengurangi kesenjangan digital. 

Program ini dilaksanakan oleh Fakultas Rekayasa Industri (FRI) Telkom University, dan menggunakan pendekatan Design Thinking untuk memastikan solusi yang ditawarkan sesuai kebutuhan pengguna.

Komunitas difabel netra di Jawa Barat menghadapi berbagai tantangan terkait akses informasi akibat keterbatasan infrastruktur, sumber daya finansial, dan teknologi. 

Menyimak paparan dalam acaea peluncuran program pengabdian masyarakat berupa pengembangan aplikasi radio streaming untuk komunitas Pertuni Jawa Barat, oleh Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University, Bandung, belum lama ini.
Menyimak paparan dalam acaea peluncuran program pengabdian masyarakat berupa pengembangan aplikasi radio streaming untuk komunitas Pertuni Jawa Barat, oleh Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University, Bandung, belum lama ini. (DOKUMENTASI TEL-U)

Pertuni Jawa Barat, sebagai organisasi pendukung komunitas tunanetra, memiliki peran penting dalam meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan anggotanya. 

Namun, minimnya fasilitas akses internet dan keterbatasan teknologi ramah difabel menjadi kendala utama dalam mendukung aktivitas sehari-hari komunitas ini.

Radio, yang menjadi media komunikasi utama untuk komunitas difabel netra, menawarkan banyak manfaat karena sifatnya yang tidak memerlukan interaksi visual. 

Namun, kualitas siaran radio saat ini dinilai masih kurang optimal. Oleh karena itu, pengembangan aplikasi radio streaming menjadi solusi inovatif yang diharapkan dapat memberikan akses informasi yang lebih luas dan mendukung berbagai kebutuhan komunitas, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan partisipasi sosial.

Program ini mencakup pemasangan infrastruktur internet di sekretariat Pertuni Jawa Barat, pengembangan aplikasi radio streaming yang ramah difabel, serta pelatihan pengguna. 

Menggunakan total anggaran Rp 10 juta, solusi ini dirancang untuk memberikan manfaat jangka panjang, termasuk peningkatan kualitas siaran radio, penyediaan informasi yang relevan, dan pengurangan kesenjangan digital antara komunitas difabel dan masyarakat umum.

Penerapan program ini menggunakan pendekatan iteratif, dimulai dari survei kebutuhan, pemasangan infrastruktur, hingga pelatihan pengguna. Setiap tahap dirancang untuk melibatkan komunitas difabel, memastikan solusi yang ditawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Program ini sejalan dengan tujuan Sustainable Development Goal (SDG) 10 tentang pengurangan kesenjangan, yang menekankan pentingnya inklusi sosial dan akses informasi bagi kelompok rentan. 

Melibatkan komunitas dalam proses pengembangan, aplikasi ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan spesifik mereka dan menjadi alat pemberdayaan yang efektif. 

Peserta menyumak paparan dalam peluncuran program pengabdian masyarakat berupa pengembangan aplikasi radio streaming untuk komunitas Pertuni Jawa Barat, oleh Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University, Bandung, belum lama ini.
Peserta menyumak paparan dalam peluncuran program pengabdian masyarakat berupa pengembangan aplikasi radio streaming untuk komunitas Pertuni Jawa Barat, oleh Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University, Bandung, belum lama ini. (DOKUMENTASI TEL-U)

Selain itu, aplikasi radio ini diharapkan dapat mendukung kemandirian digital komunitas difabel netra, memberikan akses mudah ke informasi penting seperti kesehatan, transportasi, dan hiburan.

Hasil dari program ini diharapkan meliputi aplikasi radio streaming yang tersedia di Google Playstore, peningkatan partisipasi sosial anggota Pertuni, serta pengurangan stigma dan diskriminasi terhadap difabel netra. 

Program ini juga mencakup pendampingan dan pembaruan aplikasi secara berkala untuk memastikan keberlanjutan manfaatnya di masa depan.

Melalui program ini, FRI Telkom University, menunjukkan komitmennya dalam mendukung inklusi sosial dan pemberdayaan komunitas difabel melalui solusi teknologi yang inovatif. 

Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup komunitas difabel netra, tetapi juga menjadi model bagi pengembangan teknologi inklusif di wilayah lain. (*)

 

 

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved