Jalan ke Jampang via Bagbagan Sukabumi Tertutup Longsor, Bupati Marwan Hamami: Ada Jalur Lain
Jalan menuju Jampangkulon via Bagbagan ditutup, akses jalan nasional Bagbagan Jampangkulon Tegalbuleud tidak bisa dilalui karena tertutup longsor
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Jalan menuju Jampangkulon via Bagbagan ditutup, akses jalan nasional Bagbagan Jampangkulon Tegalbuleud di jalur melalui Bagbagan Kiara Dua saat ini tidak bisa dilalui karena tertutup longsor sepanjang 30 meter dan tinggi mencapai 45 meter di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024).
Akibatnya akses dari Jampangkulo ke Palabuhanratu dan sebaliknya menjadi lumpuh. Pantauan Tribunjabar.id, petugas PUPR masih berupaya melakukan pengerukan material longsor.
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengatakan, masyarakat yang ingin melintas dari Jampangkulon ke ibukota Kabupaten Sukabumi (Palabuhanratu) harus memutar ke arah Lengkong dan Cikembar, pun sebaliknya.
Baca juga: Evakuasi Materi Longsor di Jalan Nasional Sukabumi Terhambat, Marwan Langsung Nego dengan Warga
"Sebenarnya ini ada jalur Lengkong masih jalan, jalur Sagaranten masih jalan, hanya percepatan lewat komunikasi dengan ibu kota, antara Jampang ke ibu kota agak terganggu," kata Marwan kepada Tribun di lokasi.
Marwan menjelaskan, upaya evakuasi pengerukan material longsor yang menutup jalan ini sempat terkendala, terdapat penolakan pembuangan material longsor ke lahan terdekat agar mempercepat pembukaan jalan.
Namun, Marwan mengaku telah mengkomunikasikan hal tersebut, sehingga evakuasi bisa secepatnya dilakukan dan akses jalan bisa kembali terbuka.
"Sebetulnya komunikasi yang dilakukan sudah bagus, hanya ada kendala titik di bawah itu ada gorong gorong, kalau hujan apakah itu akan dilakukan penanganan, atau tidak, mereka sebetulnya sudah bersedia hanya satu di keluarga yang belum bisa mengizinkan karena sakit stroke, ini sudah sepakat yang lain tinggal keluarganya, asal yakin PSDA akan melakukan (penanganan) di posisi buangan air yang di gorong gorong, sepakat itu, sudah tinggal dikerjakan," ucap Marwan.
Sebelumnya, Kasi Trantibum Kecamatan Simpenan, Cecep Supriadi, mengatakan, peristiwa terjadi sekira pukul 15.30 WIB pasca diguncang gempa bumi, Rabu (25/12/2024) sore.
Pantauan Tribunjabar.id, terlihat material longsor yang menutup jalan raya cukup panjang dan tinggi. Jalur menutup Jampang via Bagbagan pun kembali lumpuh.
Baca juga: BREAKING NEWS, Tanah Longsor Tutup Jalan Nasional Bagbagan-JPK di Simpenan Sukabumi, Imbas Gempa
"Kemarin terjadinya kurang lebih setengah empat, ada saksi mata membuat video kebetulan ada di seberang. Kalau hujan atensinya kecil, tapi sebelumnya ada gempa, sesudah gempa kurang lebih 45 menit ada ini longsor," kata Cecep kepada Tribun di lokasi, Rabu (26/12/2024).*
Imbas Kasus Kesehatan Raya di Sukabumi, Amusi Laporkan Empat Dinas ke Kejaksaan |
![]() |
---|
Layanan Kesehatan di Sukabumi Dinilai Amburadul, Amusi Sebut Pemda Gagal Jalankan Tugas Dasar |
![]() |
---|
Fakta di Balik Bayi Meninggal Usai Dirawat 3 Hari di IGD: RSUD Palabuhanratu Sukabumi Tak Punya PICU |
![]() |
---|
KDM Bakal Banyak Bangun Jembatan agar Anak Tak Perlu Lagi Seberangi Sungai seperti di Sukabumi |
![]() |
---|
Dedi Mulyadi Bongkar Dusta Kades Wardi yang Sebut Ibu Bocah Tewas karena Cacingan ODGJ: Kena TBC |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.