BNN Jabar Musnahkan Ganja dan Sabut-sabu, Ini Langkah Konkret yang Dilakukan untuk Cegah Peredaran

Badan Narkotika Nasional (BNN) Jabar memusnahkan ganja 23.456 gram dan sabu-sabu 487 gram.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Badan Narkotika Nasional Jabar bersiap memusnahkan ganja 23.456 gram dan sabu-sabu 487 gram di kantornya, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (24/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Narkotika Nasional (BNN) Jabar memusnahkan ganja 23.456 gram dan sabu-sabu 487 gram. Pemusnahan dilakukan di Kantor BNN Jabar di Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Selasa (24/12/2024).

Kepala BNN Jabar, Arief Ramdhani, mengatakan, barang bukti yang dimusnahkan itu merupakan hasil operasi bersama Bea Cukai, Kesbangpol Jabar, Polda, serta Kejati dalam pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika (P4GN).

"Ada lima strategi kebijakan dari BNN RI dari penguatan kolaborasi, penguatan intelijen, penguatan wilayah pesisir, penguatan perbatasan dan ikonik, serta tematik,” kata Arief, Selasa.

Pengungkapan penggunaan narkotika, lanjutnya, bukan untuk tahun baru saja, melainkan sebelumnya jumlah pengungkapan telah sering dilaksanakan.

“Kalau kami lihat yang di Jawa Barat dapat kami ungkap kurang lebih hampir 63 kilogram itu besar sekali ganja itu dari awal tahun sampai sekarang yang kebutuhan maupun bukan kebutuhan,” ujarnya.

Baca juga: BNN Ajak Petani Tebu di Majalengka Ikut Perangi Narkoba, Marthinus: Tidak Tingkatkan Produktivitas

Arief menegaskan, pihaknya melakukan penguatan wilayah terutama wilayah pesisir utara dan wilayah pesisir selatan. Sebab, wilayah tersebut diduga menjadi proses masuknya barang-barang metapetamin.

“Kami fokus ke wilayah Selatan dahulu sebelum ke wilayah Utara, sebab diketahui semua proses masuknya barang-barang seperti metamfetamin yang sudah diungkap oleh Polda Jabar di tahun kemarin itu masuknya di wilayah pesisir selatan daerah Pangandaran,” katanya.

Adapun langkah antisipasi pengiriman paket ekspedisi, Arief mengaku langkah tersebut telah terkoordinasi dan tersistematis dengan bekerjasama Bea Cukai dan pihak ekspedisi.

Baca juga: Kata BNN soal Pabrik Obat Terlarang di Cimalaka Sumedang, Bisa Bikin Candu dan Nge-fly

“Kami bekerja sama dengan Bea Cukai dan pihak ekspedisi serta pihak ekspedisinya itu kooperatif sekali. Saya tidak bisa menyebutkan satu-satu karena itu merupakan kegiatan penyelidikan kami. Jadi, paket itu tidak mungkin Bea Cukai tidak tahu dan selalu berkoordinasi dengan kami untuk melakukan pengungkapan terhadap narkotika yang masuk lewat ekspedisi,” ujarnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved