Masalah Ekonomi Jadi Kambing Hitam Angka Perceraian di Pangandaran Meningkat pada Tahun Ini

Angka perceraian di Pangandaran, Jawa Barat, meningkat pada 2024. Kebanyakan karena masalah ekonomi.

Penulis: Padna | Editor: Giri
jw.org
Ilustrasi - Angka perceraian di Pangandaran, Jawa Barat, meningkat pada 2024. Kebanyakan karena masalah ekonomi. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pangandaran, Yayan Herdiana, mencatat, angka perceraian di Pangandaran, Jawa Barat, meningkat pada 2024.

"Kebanyakan alasannya faktor ekonomi," ujar Yayan kepada wartawan di Mangunjaya, Senin (16/12/2024) siang.

Namun, dia mengaku tidak bisa menyebutkan jumlahnya secara terperinci. Dia mendapat data tersebut dari Pengadilan Agama.

"Intinya, data yang disampaikan pihak Pengadilan Agama, di Pangandaran memang masih banyak angka perceraian," katanya.

Makanya, untuk mengurangi lonjakan angka perceraian pada tahun depan, pihaknya berkolaborasi dengan Pengadilan Agama.

Baca juga: Postingan Paula Verhoeven di Tengah Perceraian, Foto Bareng Baim Wong, Tulis Pesan Sendu untuk Anak

"Misalnya, melakukan mediasi terlebih dulu kepada yang bersangkutan," ucap Yayan.

Tujuannya, lanjut dia, tentu agar kedua belah pihak bisa mempertahankan status dalam pernikahannya.

"Kita berupaya semaksimal mungkin bekerja sama dengan pengadilan," ujarnya. 

Jadi, ketika orang mendaftarkan untuk mengajukan perceraian, itu bisa dimediasi sedemikian rupa agar bisa mempertahankan status pernikahannya.

Baca juga: Pantai Batu Karas di Pangandaran Punya Wajah Baru, Wisatawan Dipastikan Bakal Betah

Meskipun demikian, pengajuan perceraian bagi pegawai ASN di Pangandaran sangat sedikit. Karena, ASN harus menempuh izin kepada atasannya.

"ASN punya syarat tertentu. Jadi, tidak terlalu signifikan memberikan jumlah perceraian," kata Yayan. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved