Cosplayer Bandung: Ikon Asia Afrika yang Tembus Layar Lebar

Fenomena cosplayer Asia Afrika tidak hanya menciptakan hiburan visual, tetapi juga membangun komunitas solid dan peluang ekonomi baru.

Editor: Siti Fatimah
istimewa
Diproduksi oleh tim kreatif lokal, film Conjurig mengangkat realitas para cosplayer hantu yang sering kali dianggap sebelah mata. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Jika Anda berkunjung ke Jalan Asia Afrika Bandung, pemandangan cosplayer berkostum hantu, anime, hingga karakter film bukan lagi hal asing. Fenomena cosplayer Asia Afrika kini menjadi ikon baru Kota Bandung, menarik wisatawan, dan menjadi inspirasi kisah yang akan diangkat ke layar lebar melalui film “Conjurig”. 

Awalnya, kehadiran cosplayer di Jalan Asia Afrika dianggap aktivitas liar dan mendapat teguran dari aparat.

Namun, kreativitas mereka perlahan diakui pemerintah sebagai bagian dari identitas seni jalanan Bandung. 

Dengan regulasi yang mendukung, cosplayer hantu dan karakter lainnya kini menjadi daya tarik utama, membawa warna tersendiri bagi kota yang dikenal sebagai surganya wisata kreatif. 

Wisatawan dari berbagai daerah sengaja datang untuk berfoto dengan para cosplayer, menjadikan Jalan Asia Afrika sebagai salah satu spot wisata paling viral di Bandung. Fenomena

ini membuktikan bahwa cosplay bukan hanya hobi, tetapi juga sarana ekspresi diri, hiburan publik, sekaligus peluang ekonomi yang menjanjikan. 

Kisah Inspiratif: Maradoni, Cosplayer Hantu Grandong 

Di balik topeng dan kostum, ada kisah perjuangan yang inspiratif. Salah satunya adalah Maradoni, cosplayer hantu Grandong.

Dahulu seorang nelayan di Jawa Barat, Maradoni terpaksa meninggalkan laut akibat kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Kini, ia dikenal sebagai salah satu cosplayer hantu paling ikonik di Jalan Asia Afrika. 

“Awalnya, saya hanya ingin mencari nafkah dengan cara berbeda. Siapa sangka cosplay membuka banyak pintu rezeki dan membuat saya bertemu orang-orang hebat,” ujar Maradoni. 

Kisah Maradoni semakin bersinar ketika ia mendapatkan kesempatan tampil dalam film “Conjurig”, sebuah komedi romantis bertema cosplay hantu yang dijadwalkan rilis pada tahun

2025. Film ini membuktikan bahwa kreativitas jalanan memiliki ruang untuk berkembang hingga 

Film Conjurig: Dari Jalan Asia Afrika ke Bioskop 

Diproduksi oleh tim kreatif lokal, film Conjurig mengangkat realitas para cosplayer hantu yang sering kali dianggap sebelah mata.

Dengan sentuhan komedi dan pesan moral, film ini ingin memperlihatkan sisi lain dari dunia cosplay, di mana topeng dan kostum adalah simbol kerja keras dan kejujuran. 

“Cosplayer Jalan Asia Afrika adalah seniman sejati yang memberi warna bagi Bandung. Conjurig adalah apresiasi kami untuk perjuangan dan kreativitas mereka,” ungkap tim produksi film. 

Potensi Cosplay sebagai Seni dan Profesi 

Fenomena cosplayer Asia Afrika tidak hanya menciptakan hiburan visual, tetapi juga membangun komunitas solid dan peluang ekonomi baru.

Dari donasi wisatawan, kolaborasi brand, hingga keterlibatan di acara-acara besar, cosplayer membuktikan bahwa seni jalanan dapat berkembang menjadi profesi yang layak dan dihormati.

Dengan dukungan pemerintah dan apresiasi masyarakat, Jalan Asia Afrika kini tidak hanya dikenal karena sejarahnya, tetapi juga sebagai pusat seni jalanan kreatif. Para cosplayer 

menjadi simbol kebanggaan Bandung—ikon yang membuktikan bahwa kreativitas bisa membawa seseorang dari jalanan ke layar lebar. 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved