Anak Bunuh Ibu di Kuningan

Fakta-fakta Anak Bunuh Ibu di Kuningan: Gangguan Jiwa dan Tolak Minum Obat, Sebut Alami Bisikan Gaib

Pelaku terlihat menunjukkan perilaku khas gangguan kejiwaan ketika diarahkan untuk berfoto sebagai bagian dari proses penyelidikan.

Istimewa
Lokasi peristiwa anak bunuh ibu kandung di Kabupaten Kuningan 

Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai

TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN – Insiden kematian ibu kandung di tangan anaknya terjadi di Desa Cipakem, Kecamatan Maleber, Kuningan, Jawa Barat, Senin (16/12/2024).

Berikut fakta-fakta di lapangan yang berhasil dihimpun TribunCirebon.com:

  1. Korban dan Pelaku Tinggal Bersama
    Korban dan terduga pelaku tinggal bersama di sebuah rumah di desa setempat. Namun, kondisi pelaku diketahui mengalami gangguan jiwa dan dianggap sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
  2. Riwayat Gangguan Jiwa dan Perilaku Kasar
    Sosok pelaku sering menunjukkan keanehan dan bertindak kasar, terutama kepada anak-anak di desa setempat. Kelainan jiwa ini telah dialami pelaku sejak lahir, sehingga memerlukan perawatan medis dan konsumsi obat secara rutin.
  3. Warga Berkerumun Setelah Kejadian
    Kejadian yang terjadi sekitar pukul 05.30 WIB ini sontak mengundang perhatian warga. Mereka berkerumun di rumah korban yang berada di kawasan padat penduduk.
  4. Perilaku Pelaku Tampak dari Respons Saat Pemeriksaan
    Pelaku terlihat menunjukkan perilaku khas gangguan kejiwaan ketika diarahkan untuk berfoto sebagai bagian dari proses penyelidikan.
  5. Barang Bukti di TKP
    Batu ulekan cobek dan pisau ditemukan tidak jauh dari jasad korban. Korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya.
  6. Penyelidikan Lebih Lanjut
    Jasad korban kini ditangani pihak kepolisian. Penyelidikan dilakukan untuk mengungkap motif pelaku, terutama terkait pengakuannya yang menyebut adanya bisikan gaib yang mendorongnya melakukan aksi tersebut.

Armansyah, Sekretaris Desa Cipakem, membenarkan bahwa pelaku mengalami gangguan jiwa sejak lahir. “Kondisi pelaku memang anak kandung korban sendiri. Sejak lahir sudah mengalami kelainan mental,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (16/12/2024).

Menurut Armansyah, pelaku dikenal memiliki perilaku kasar sebelum akhirnya melakukan tindakan keji ini.

“Perilaku kasar sering ditunjukkan pelaku, terutama kepada anak-anak. Namun, tidak sampai seheboh kejadian ini,” ungkapnya.

Armansyah menambahkan bahwa pelaku pernah mendapatkan perawatan kejiwaan di Rumah Sakit Plumbon dan terakhir di Rumah Sakit Aria Kamuning, Kuningan. Namun, pelaku menolak rutin mengonsumsi obat yang diberikan.

Kasat Reskrim Polres Kuningan, AKP I Putu Ika Prabawa, menjelaskan bahwa jasad korban ditemukan dalam kondisi bersimbah darah dengan luka-luka di beberapa bagian tubuh.

“Saat kami mendatangi lokasi, korban sudah tidak bernyawa. Kami menemukan pisau dan ulekan cobek di sekitar jasad korban,” ujarnya.

Hasil pemeriksaan tim INAFIS menunjukkan adanya luka sayatan di jari tangan, pergelangan kaki, dan bagian kepala korban. “Jasad korban telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi,” lanjut Putu.

Pelaku berhasil diamankan oleh aparat desa bersama warga sekitar pukul 06.00 WIB di balai desa. Babinsa Desa Cipakem, Sertu Deri, menjelaskan bahwa pelaku memang memiliki riwayat gangguan jiwa.

“Pelaku langsung diamankan setelah ditemukan di lokasi, dengan pendampingan dari Forkopimcam Maleber,” ujar Deri.

Sertu Deri menambahkan bahwa warga setempat awalnya mendengar keributan dari dalam rumah korban.

“Saat warga mendatangi lokasi, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa, berlumuran darah dengan posisi telungkup. Di dekat korban ada ulekan cobek yang biasa digunakan untuk membuat sambal,” ungkapnya.

Peristiwa ini sempat viral di media sosial setelah video berdurasi 11-19 detik beredar. Video tersebut menunjukkan warga berkerumun di sekitar rumah korban.

Eman, salah seorang warga, membenarkan kejadian ini. “Iya, kang, geger ada anak yang bunuh ibu kandungnya sekitar jam 05.30 pagi,” kata Eman.

Hingga berita ini diturunkan, penyelidikan masih terus berlangsung untuk memastikan motif pembunuhan.

“Kami masih mendalami kasus ini lebih lanjut,” pungkas AKP Putu Ika Prabawa.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved