Berita Viral

POTRET Datuk Sopir Pemukul Luthfi Dokter Koas Akhirnya Pakai Baju Oranye, Tertunduk Pakai Masker

Pelaku pemukulan terhadap dokter koas FK Unsri, Fadilla alias Datuk (36) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan
Fadilla alias Datuk tersangka penganiayaan dokter koas saat akan dirilis Polda Sumsel dengan memakai baju tahanan, Sabtu (14/12/2024). 

TRIBUNAJBAR.ID - Pelaku pemukulan terhadap dokter koas, Fadilla alias Datuk (36) akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.

Datuk yang merupakan sopir pribadi dari Sri Meilina alias Lina Dedy itu dihadirkan pada konferensi pers di Mapolda Sumsel, Sabtu (14/12/2024).

Datuk memakai baju tahanan berwarna oranye sambil tertunduk memakai masker.

Dia digiring oleh anggota Unit V Subdit III Jatanras, Polda Sumsel.

Adapun, Datuk memukul Chief Koas di Rumah Sakit (RS) Siti Fatimah Palembang, sekaligus mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya (FK Unsri).

Kala itu, Datuk mendatangi sebuah kafe di Jalan Demang Lebar Daun menemani bosnya, Lina Dedy untuk bertemu dengan Muhammad Luthfi.

Mereka hendak membicarakan mengenai jadwal piket akhir tahun yang disusun Muhammad Luthfi karena dinilai tidak adil bagi anak Lina Dedy, Lady Aurellia Pramesti.

Sementara, Muhammad Luthfi sendiri mengalami babak belur hingga harus mendapatkan perawatan S Bhayangkara M Hasan Palembang.

DT, penganiaya Muhammad Luthfi, dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, ditetapkan sebagai tersangka di Polda Sumsel, Sabtu (14/12/2024).
DT, penganiaya Muhammad Luthfi, dokter koas Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang, Sumatera Selatan, ditetapkan sebagai tersangka di Polda Sumsel, Sabtu (14/12/2024). (FB Tribun Sumsel/IG palembang_bedesau.id)

Baca juga: Lina Dedy Ngaku Temui Luthfi Dokter Koas karena Lihat Anak Stres, Ayah Korban Tolak Berdamai

Pengakuan Pihak Pelaku

Sebelumnya, menurut pengacara keluarga Lady, Titis Rachmawati, Lina Dedy awalnya melihat kondisi anaknya yang stres karena jadwal piket.

"Tingkat stres orang tidak bisa mengukurnya, apalagi baru diterjunkan ke masyarakat," katanya di Polda Sumsel, Jumat (13/12/2024), dikutip dari TribunSumsel.

"Belum siap betul. Ada sesuatu yang tidak diperlakukan dengan yang sama," ujarnya melanjutkan.

Kemudian, lanjut Titis, Lina Dedy mengajak Muhammad Luthfi bertemu untuk membicarakan jadwal piket tersebut.

"Ibu LN bertujuan berkomunikasi (dengan korban), mungkin dia mengira anaknya tidak bisa berkomunikasi dengan sesama koas tersebut," kata Titis.

Kini, pihak pelaku dan keluarga Lady Aurellia Pramesti mengupayakan jalur damai bersama korban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved