Banjir dan Longsor di Sukabumi

Korban Tewas Tertimbun Longsor di Sukabumi Sebenarnya Sudah Mengungsi, Kembali untuk Beri Makan Ayam

nenek bernama Emah (50) korban tertimbun longsor di Kampung Gunung Baen RT 17/05, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi

Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
Tribunjabar.id / Dian Herdiansyah
Petugas Gabungan mengevakuasi Nenek Emah, korban longsor Gegerbitung Sukabumi.  

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Seorang nenek menjadi korban bencana Banjir dan Longsor di Sukabumi yang menghantam pada pekan lalu.

Nenek bernama Emah, 50 tahun itu tewas tertimbun longsoran tebing yang ada di belakang rumahnya di Kampung Gunung Baen RT 17/05, Desa Karangjaya, Kecamatan Gegerbitung Kabupaten Sukabumi, 3 Desember 2024.

Kondisi tebing yang berada di dekat rumah korban sudah mengalami longsoran kecil akibat hujan deras di hari-hari sebelumnya. 

Di bawah tebing yang longsor itu sebenarnya ada 22 jiwa yang terdiri dari 10 kepala keluarga.

Sebelum terjadi longsor besar, petugas sudah meminta mereka mengungsi, 27 November 2024.

Sehari berselang, seluruh 22 jiwa yang terancam itu semuanya menuruti permintaan petugas untuk mengungsi.

Baca juga: Nenek Emah Akhirnya Ditemukan Setelah 4 Hari Tertimbun Longsor di Gegerbitung Sukabumi

Namun setelah mengungsi, korban kembali ke rumahnya dengan tujuan memberikan makan hewan peliharaanya jenis ayam.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gegerbitung, Hendera mengatakan, sebelum tertimbun longsor korban kondisinya sudah mengungsi di rumah keluarganya. 

Petugas berusaha menyingkirkan material longsor dengan cara disemprot air di Gunung Baen Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024).
Petugas berusaha menyingkirkan material longsor dengan cara disemprot air di Gunung Baen Gegerbitung, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (5/12/2024). (Tribun Jabar/Dian Herdiansyah)

"Untuk kronologis kejadian awalnya itu pada 27 November waktu pemilihan (Pilkada) hujan terus menerus dan terjadi adanya retakan tebing dan berpotensi longsor."

"Saat itu kita pihak P2BK langsung ke lokasi karena sudah ada retakan dan longsoran kecil terus diberikan arahan untuk direlokasi atau diungsikan warga itu," jelasnya, Minggu (08/12/2024). 

Usai dilakukan himbauan di lokasi longsor tersebut pun akhirnya mengungsi dengan jumlah 10 kepala keluarga (KK) terdiri dari 22 jiwa. 

"Saat itu warga yang sekarang rumahnya tertimbun semua sudah mengamankan diri ke rumah saudaranya," ucap Hendera. 

"Saat kejadian longsor hari Rabu (03/12), rumah sudah kosong. Nah si ibu itu (korban tertimbun) pagi itu ke rumahnya untuk ngasih makan ayam, padahal si ibu waktu itu juga sudah mengungsi," tuturnya. 

Pada saat Emah di rumahnya, tiba-tiba longsor kembali terjadi, hingga akhirnya korban tertimbun longsor.

"Kata anaknya, saat itu emang nggak ada tanda-tanda mau longsor. Jadi kejadiannya sekaligus longsor besar,"  ungkapannya. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved