Mahasiswa Teknologi Rekayasa Manufaktur Bangun Sistem Irigasi Tetes dan Mesin Pencacah

Kegiatan kuliah kerja nyata dibuka pada hari selasa (5/11/2024) dibalai desa pangalengan dengan di hadiri kepala Desa Pangelangan besertajajarannya

Istimewa
Kolaborasi untuk Pertanian Berkelanjutan: Mahasiswa Teknologi Rekayasa Manufaktur Bangun Sistem Irigasi Tetes dan Mesin Pencacah di Desa Pangalengan 

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan KKN, mahasiswa TRM juga melaksanakan sosialisasi tentang Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman Bandung) ke sejumlah SMA dan SMK di sekitar Desa Pangalengan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan program studi, peluang karier, serta inovasi teknologi yang dikembangkan di Polman Bandung kepada para siswa, sekaligus memotivasi mereka untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dalam sesi sosialisasi, mahasiswa memberikan presentasi menarik tentang dunia manufaktur, mulai dari aplikasi teknologi modern dalam industri hingga kontribusi nyata yang dapat diberikan kepada masyarakat. Tidak hanya itu, para siswa juga diajak mengikuti sesi interaktif, seperti simulasi desain teknik sederhana dan diskusi tentang peluang beasiswa yang tersedia di Polman Bandung.

pol60512

“Saya jadi lebih paham tentang teknologi manufaktur dan tertarik untuk melanjutkan studi di Polman,” kata Rina, seorang siswa SMK yang menghadiri sosialisasi. Banyak siswa lain yang juga menunjukkan antusiasme.

Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa TRM berharap dapat membuka wawasan generasi muda di daerah tentang pentingnya pendidikan di bidang teknologi manufaktur sebagai pintu menuju masa depan yang lebih cerah. Ajakan ini juga menjadi langkah strategis untuk mencetak sumber daya manusia berkualitas yang mampu membawa perubahan positif bagi komunitas lokal.

Mahasiswa Teknologi Rekayasa Manufaktur (TRM) membawa suasana belajar yang berbeda di SD Pangalengan 08 dengan mengajarkan eksperimen sains dan kegiatan kreatif. Salah satu yang paling menarik perhatian siswa adalah eksperimen gunung meletus. Dengan menggunakan soda kue, cuka, dan pewarna makanan, para siswa diajak memahami reaksi kimia sederhana sambil berseru kagum melihat "letusan lava" kecil yang mereka buat sendiri.

pol70512

Selain itu, mereka diajak membuat berbagai kerajinan tangan, seperti celengandaribotolplastic, Membuatkincir air dan mobil-mobilandarikardus. Aktivitas ini mengajarkan siswa pentingnya mendaur ulang barang bekas dan menumbuhkan kreativitas. Pembuatan celengan juga menjadi momen edukasi tentang pentingnya menabung, yang diharapkan dapat membangun kebiasaan baik sejak dini.

Kegiatan ini berlangsung meriah dengan antusiasme siswa yang tinggi. Kepalasekolah SD Pangalengan 08, Ibu Wanti Nurhadianti, menyampaikan apresiasi atas metode pembelajaran interaktif ini yang membuat siswa lebih bersemangat belajar. Mahasiswa TRM berharap pengalaman ini dapat menanamkan rasa ingin tahu dan kreativitas dalam diri siswa, membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan untuk masa depan.

pol80512

Sebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Teknologi Rekayasa Manufaktur (TRM) juga melakukan sosialisasi produk teknis kepada para ketua RW di Desa Pangalengan. Sosialisasi ini berfokus pada pemanfaatan teknologi deep irrigation dan mesin pencacah, yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan hasil produksi pertanian di wilayah tersebut.

Dalam sesi ini, mahasiswa TRM memaparkan manfaat dari teknologi deep irrigation sebagai solusi irigasi hemat air yang sangat relevan dengan kebutuhan petani lokal. Sistem ini dirancang untuk menyuplai air langsung ke akar tanaman secara terukur, sehingga meminimalkan pemborosan air dan meningkatkan hasil panen. 

Selain itu, mesin pencacah diperkenalkan sebagai alat multifungsi yang dapat digunakanuntukmemprosespupukorganik, sepertidaun, buah-buahan, atausabutkelapa, menjadi bahan kompos atau media tanam cocopeat. Pemanfaatan mesin ini tidak hanya membantu mengurangi limbah pertanian, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan nilai ekonomi darilimbah yang sebelumnya tidak dimanfaatkan.

pol90512

“Kami sangat tertarik dengan teknologi ini. Deep irrigation bisa menjadi solusi untuk musim kemarau, sementara mesin pencacah membantu kami mengolahlimbahjadilebihbermanfaat,” ujar salah satuketua RW yang hadir dalam acara tersebut.

Sosialisasi ini juga menjadi ruang diskusi aktif antara mahasiswa TRM dan masyarakat, di mana para ketua RW menyampaikan tantangan yang mereka hadapi di bidang pertanian. Mahasiswa memberikan masukan teknis sekaligus mendengar ide-ide baru dari peserta. Harapannya, inovasi ini dapat diadopsi secara luas oleh masyarakat Desa Pangalengan, memberikan manfaat jangka panjang dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani setempat.

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Teknologi Rekayasa Manufaktur (TRM) di Desa Pangalengan resmi ditutup dalam sebuah acara yang berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Penutupan ini dihadiri oleh para dosen pembimbing dari Politeknik Manufaktur Negeri Bandung (Polman), tokoh masyarakat, serta para peserta KKN.

Dalam sambutannya, salah satudosenpembimbing, Bapak Jata Budiman, SST., MT. menyampaikanapresiasikepadaseluruh mahasiswa dan masyarakat yang telah berkolaborasi dalam menyukseskan program ini. “Program ini adalah wujud nyata dari sinergi antara pendidikan tinggi dan masyarakat. Kami berharap inovasi yang diperkenalkan oleh mahasiswa dapat terus bermanfaat untuk mendukung kemajuan Desa Pangalengan,” ujarnya.

Acara penutupan juga diisi dengan sosialisasi singkat oleh dosen Polman tentang peluang pendidikan dan pelatihan yang tersedia di kampus, khususnya di bidang teknologi manufaktur. Masyarakat diajak untuk melihat Polman sebagai tempat yang dapat mencetak generasi muda dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan industri modern.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved