Kisah Tragis Bayi Hidup dalam Laci Selama 3 Tahun, Disembunyikan Ibunya: Bukan Bagian dari Keluarga

Pada bulan Oktober, wanita itu mengaku bersalah atas empat tuduhan, termasuk pelecehan anak, kegagalan memberikan perawatan medis dan penelantaran.

Pixabay
Ilustrasi bayi 

Sang ibu bahkan hanya memberi makan anaknya melalui selang. 

Bayi itu lahir dengan bibir dan langit-langit sumbing, namun tidak pernah mendapatkan perawatan medis.

Hakim yang menangani kasus ini menyebut dampaknya sangat menghancurkan, baik secara fisik, mental, maupun sosial.

Sang Ibu: “Bayi Itu Bukan Bagian dari Keluarga”

Ketika diwawancarai polisi, sang ibu mengaku tidak menyadari kehamilannya.

Ia merasa sangat ketakutan saat hendak melahirkan. Ia juga menyebut bahwa bayinya tidak selalu disimpan di dalam laci, meski pengakuannya dianggap tidak konsisten.

Dalam pernyataan yang mengejutkan, sang ibu mengatakan bahwa anak tersebut “bukan bagian dari keluarga.”

Ia juga mengungkapkan hubungan buruknya dengan ayah bayi sebagai alasan menyembunyikan anaknya.

Proses Hukum Sang Ibu

Pada bulan Oktober, wanita itu mengaku bersalah atas empat tuduhan, termasuk pelecehan anak, kegagalan memberikan perawatan medis, penelantaran, dan menyebabkan kekurangan gizi.

Jaksa Rachel Worthington menyatakan bahwa anak tersebut tidak pernah merasakan kasih sayang yang layak diterimanya.

"Anak ini tidak pernah mendapatkan hadiah ulang tahun, Natal, atau momen berkesan dalam hidupnya," kata Worthington.

Anak perempuan itu bahkan tidak merespons namanya ketika pertama kali ditemukan.

Kini, anak tersebut berada dalam pengawasan layanan sosial dengan harapan mendapatkan pemulihan fisik dan mental.

"Kami berharap dia dapat menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan," tambah Worthington.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya tanggung jawab orang tua dan betapa seriusnya dampak pelecehan terhadap anak.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Wanita Sembunyikan Putrinya di Laci selama 3 Tahun, Terbongkar saat Pacarnya Datang ke Rumah,

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved