Kisah Tragis Bayi Hidup dalam Laci Selama 3 Tahun, Disembunyikan Ibunya: Bukan Bagian dari Keluarga

Pada bulan Oktober, wanita itu mengaku bersalah atas empat tuduhan, termasuk pelecehan anak, kegagalan memberikan perawatan medis dan penelantaran.

Pixabay
Ilustrasi bayi 

TRIBUNJABAR.ID, INGGRIS - Kisah mengerikan tentang seorang anak yang disembunyikan di dalam laci kayu selama tiga tahun menggemparkan Inggris. Wanita yang menjadi ibu anak tersebut kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah kasus ini terbongkar.

Dilansir dari sanook.com, Jumat (29/11/2024), wanita tersebut menyimpan anaknya dalam laci kayu di bawah tempat tidur sejak lahir hingga usia tiga tahun.

Selama itu, anak perempuan malang itu tidak pernah keluar untuk melihat cahaya matahari, apalagi bersosialisasi dengan dunia luar.

Kehidupan Anak dalam Laci Kayu

Ibu itu sengaja menyembunyikan anaknya dari saudara-saudara kandungnya.

Ketika dia bekerja, mengantar anak-anak lain ke sekolah, atau tinggal bersama kerabat selama Natal, bayi tersebut dibiarkan sendirian di rumah.

Kondisi itu terus berlangsung hingga sang ibu mulai menerima kehadiran pacarnya di rumah.

Namun, nasib sang anak berubah ketika pria tersebut menemukan keberadaan bayi di dalam laci saat sedang menggunakan kamar mandi.

Mendengar tangisan yang mencurigakan dari salah satu kamar, pria itu memeriksa dan mendapati anak itu dalam kondisi memprihatinkan.

"Bayi itu ditemukan di laci tempat tidur," ungkap pria tersebut. Dia segera memberi tahu anggota keluarga dan menghubungi dinas sosial.

Kondisi Memprihatinkan Sang Anak

Pengadilan mendengar bagaimana anak perempuan itu hidup dalam penderitaan luar biasa.

Rambutnya kusut, tubuhnya penuh ruam, dan ia mengalami cacat akibat kurangnya perawatan medis.

Jaksa menggambarkan anak tersebut kekurangan gizi parah, dehidrasi, dan tidak pernah menerima makanan yang memadai.

"Dia dikunci di dalam laci di kamar tidur, tidak dibawa keluar, tidak bersosialisasi, dan tidak berinteraksi," ungkap jaksa.

Sang ibu bahkan hanya memberi makan anaknya melalui selang. 

Bayi itu lahir dengan bibir dan langit-langit sumbing, namun tidak pernah mendapatkan perawatan medis.

Hakim yang menangani kasus ini menyebut dampaknya sangat menghancurkan, baik secara fisik, mental, maupun sosial.

Sang Ibu: “Bayi Itu Bukan Bagian dari Keluarga”

Ketika diwawancarai polisi, sang ibu mengaku tidak menyadari kehamilannya.

Ia merasa sangat ketakutan saat hendak melahirkan. Ia juga menyebut bahwa bayinya tidak selalu disimpan di dalam laci, meski pengakuannya dianggap tidak konsisten.

Dalam pernyataan yang mengejutkan, sang ibu mengatakan bahwa anak tersebut “bukan bagian dari keluarga.”

Ia juga mengungkapkan hubungan buruknya dengan ayah bayi sebagai alasan menyembunyikan anaknya.

Proses Hukum Sang Ibu

Pada bulan Oktober, wanita itu mengaku bersalah atas empat tuduhan, termasuk pelecehan anak, kegagalan memberikan perawatan medis, penelantaran, dan menyebabkan kekurangan gizi.

Jaksa Rachel Worthington menyatakan bahwa anak tersebut tidak pernah merasakan kasih sayang yang layak diterimanya.

"Anak ini tidak pernah mendapatkan hadiah ulang tahun, Natal, atau momen berkesan dalam hidupnya," kata Worthington.

Anak perempuan itu bahkan tidak merespons namanya ketika pertama kali ditemukan.

Kini, anak tersebut berada dalam pengawasan layanan sosial dengan harapan mendapatkan pemulihan fisik dan mental.

"Kami berharap dia dapat menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan," tambah Worthington.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya tanggung jawab orang tua dan betapa seriusnya dampak pelecehan terhadap anak.

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Wanita Sembunyikan Putrinya di Laci selama 3 Tahun, Terbongkar saat Pacarnya Datang ke Rumah,

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved