Kampung Rajut Binong Jati Bandung: Menyulam Masa Depan Melalui Wisata Edukasi

Namun, siapa sangka bahwa di balik kesederhanaan wilayah ini, terdapat potensi yang luar biasa dalam hal tradisi, kreativitas, dan komunitas yang kuat.

Para perajin di Binong Jati kini telah memasuki generasi ketiga, dan meskipun pasar semakin kompetitif, mereka mampu bertahan dan berkembang. 

Produk rajut yang dihasilkan oleh Kampung Rajut Binong Jati kini tidak hanya dikenal di dalam negeri, tetapi juga merambah pasar internasional. 

Salah satunya adalah Rizki Fashion, salah satu perajin lokal bersama dengan sekitar 400 perajin lainnya, terus berinovasi yang kini mengekspor produk rajutnya hingga ke Korea Selatan. 

Setiap produk rajut yang dihasilkan di Kampung Rajut memiliki nilai seni dan ketelatenan yang tinggi. Proses pembuatan dimulai dari pemilihan benang yang berkualitas, baik itu benang katun, wol, atau bahan lainnya. 

Perajin di kampung ini menghabiskan waktu berjam-jam untuk merajut benang-benang tersebut menjadi bentuk yang diinginkan, baik itu pakaian, tas, hingga berbagai aksesoris lainnya.

Proses rajutannya sendiri memerlukan keterampilan khusus, di mana para perajin harus memahami pola dan teknik yang tepat agar setiap produk yang dihasilkan memiliki kualitas dan daya tahan yang baik.

Produk rajut mereka, yang mulai dari ciput, kerudung, hingga sweater dan kaus kaki, telah menjadi bagian dari fashion sehari-hari. 

Bahkan, pemanfaatan pemasaran online telah terbukti efektif untuk meningkatkan pendapatan hingga tiga kali lipat dibandingkan dengan cara konvensional. 

"Kami rajin memanfaatkan tren yang ada di media sosial dan terus melakukan branding untuk memperkenalkan produk kami," ujarnya. (*)