Masuk Musim Hujan, Warga Pangandaran Diimbau Tetap Waspada DBD, Jangan Biarkan Ada Genangan Air

Harus ada upaya pencegahan yang tentu sangat penting untuk mencegah terjadi penyakit DBD daripada harus mengobati. 

Penulis: Padna | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa
Memasuki musim penghujan, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran mengimbau masyarakat untuk tetap waspada penyebaran penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD).  

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Memasuki musim penghujan, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran mengimbau masyarakat untuk tetap waspada penyebaran penyakit Deman Berdarah Dengue (DBD). 

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, Yadi Sukmayadi mengatakan, agar tidak ada kasus DBD, tentu masyarakat harus menjaga kebersihan di lingkungannya.

"Karena, nyamuk DBD itu senangnya di air. Misal, di sekitar rumah kita ada pelepah pisang, kalau hujan kan ada air. Nah, di situ nyamuk-nyamuk DBD bersarang dan bisa sampai bertelur," ujar Yadi kepada sejumlah wartawan di kantornya, Selasa (19/11/2024) siang.

Selain itu, nyamuk DBD juga bisa bersarang di pagar rumah yang terbuat dari batang bambu. Biasanya di atas ruas bambu ada air hujan yang tergenang.

Baca juga: Curhat Pekerja di IKN Asal Sukabumi, Upah Dikorting dari yang Dijanjikan, Kini Lemas Terserang DBD

Genangan air yang berpotensi menimbulkan penyakit DBD juga bisa ditemui di tempat bekas minuman plastik. Kemudian akibat tidak menguras bak air seminggu sekali.

"Kalau lebih dari seminggu, nyamuk itu bisa hidup, bersarang dan akhirnya bisa terbang menggigit orang," katanya.

Makanya, harus ada upaya pencegahan yang tentu sangat penting untuk mencegah terjadi penyakit DBD daripada harus mengobati. 

"Jadi tidak cukup mengandalkan dari kami (Dinas Kesehatan) saja, tapi masyarakat juga harus dibiasakan hidup sehat dan bersih," ucap Yadi.

Meskipun demikian, pihaknya sudah berupaya melakukan pencegahan DBD menggunakan fogging di setiap pelosok Desa.

"Tapi, sebenarnya tindakan fogging menurut teori kesehatan itu tidak begitu efektif. Karena yang efektif adalah menjaga kebersihan lingkungan atau 3M (menguras, mengubur, menutup)," ujarnya. *

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved