Ratusan Tahun Disimpan, 11 Naskah Kuno di Cirebon Kini Bisa Diakses Secara Online

Langkah ini diambil untuk melestarikan dan mempermudah akses terhadap dokumen-dokumen bersejarah tersebut.

Tribuncirebon.com / Eki Yulianto
Tangkapan layar akses naskah kuno melalui web Singkono.id milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Cirebon  

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Sebanyak 11 naskah kuno yang telah tersimpan selama ratusan tahun di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Cirebon kini tersedia secara daring.

Langkah ini diambil untuk melestarikan dan mempermudah akses terhadap dokumen-dokumen bersejarah tersebut.

Kepala Dispusip Kota Cirebon, Gunawan menjelaskan, bahwa digitalisasi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menjaga warisan budaya Cirebon.

"Ini adalah langkah untuk melestarikan kekayaan budaya kita sekaligus memudahkan masyarakat mengaksesnya secara online," ujar Gunawan, Sabtu (16/11/2024).

Naskah-naskah tersebut berasal dari berbagai sumber, termasuk beberapa keraton, koleksi pribadi dan para budayawan di Cirebon.

Kini, masyarakat dapat mengaksesnya melalui Sistem Informasi Naskah Kuno (SINGKONO), sebuah platform daring yang menyajikan koleksi naskah digital.

"Melalui platform ini, masyarakat dapat mengeksplorasi literasi masa lalu tanpa harus menyentuh fisik naskah yang rentan rusak," ucapnya.

Naskah-naskah kuno ini tidak hanya berusia lebih dari seabad, tetapi juga ditulis dalam berbagai bahasa, mulai dari Arab Pegon, Cirebon lama, Sunda, hingga bahasa Cina.

Hal ini mencerminkan kekayaan budaya Cirebon dan sekitarnya.

Salah satu naskah yang telah didigitalisasi adalah Pustaka Agami Islam, karya abad ke-19 yang menguraikan ajaran Islam dari syariat, tarekat, hingga makrifat.

"Naskah ini ditulis dalam bahasa Cirebon lama dengan aksara Arab Pegon dan merupakan milik Keraton Kanoman," jelas dia.

Dispusip juga telah mendigitalisasi Surat Al-Fatawi, karya KH Ahmad Syar'i Martakusuma dari tahun 1910, yang mengisahkan perjuangan sekelompok jawara dalam melawan penjajah.

Ada juga Babad Darmaju, naskah berbahasa Jawa dengan aksara Cacarakan yang memuat sejarah Kabupaten Indramayu.

Menurut Gunawan, digitalisasi ini juga diharapkan dapat mendukung penelitian ilmiah oleh mahasiswa dan akademisi di Cirebon.

Dispusip berencana menambah koleksi naskah kuno digital dengan bekerja sama dengan pihak keraton dan budayawan setempat.

"Kami berkomitmen untuk terus menjalin kerja sama dengan masyarakat dan pihak keraton agar kekayaan ini tetap lestari," katanya.

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved