Kisah Inspiratif

Kisah Bryan Mahasiswa ITB Cumlaude IPK 4.00 Meski Hobi Main Game, Presiden ke-3 Jadi Inspirasinya

Meski hobi bermain game, Bryan Amirul Husna mahasiswa ITB ini tetap bisa meraih IPK 4.00 sempurna, terungkap rahasianya, Presiden ke-3 jadi idolanya

Editor: Hilda Rubiah
Kolase ITB
Bryan Amirul Husna, mahasiswa ITB raih cumlaude IPK semputna 4.00 saat diwisuda, hobi main game  

TRIBUNJABAR.ID - Seorang mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) ini baru-baru ini meraih predikat cumlaude saat wisuda.

Prestasinya itu menjadi sorotan karena kisahnya meraih IPK tertinggi.

Meski hobi bermain game, mahasiswa ITB ini tetap bisa meraih IPK 4.00 sempurna.

Itulah kisah Bryan Amirul Husna, mahasiswa ITB asal Yogyakarta.

Baca juga: Kisah Saquib Mahasiswa India Jadi Doktor Termuda ITB Berusia 25 Tahun, Sorot Sosok yang Membantunya

Diketahui Bryan menjalani kuliah di Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Bryan dinobatkan menjadi mahasiswa IPK tertinggi pada wisuda ITB pada Oktober 2024 lalu.

Bryan lulus dari ITB dengan predikat cumlaude setelah melewati masa perkuliahan selama 4 tahun.

Bryan pun mengungkap rahasia meraih IPk tertinggi tersebut karena konsisten memperoleh nilai rata-rata (NR) 4,00 setiap semester.

Nilai ini ia peroleh bukan tanpa usaha. Dia mengaku rajin mengikuti kelas dan menyimak setiap materi yang diajarkan oleh dosen dengan cara mendengar dan mencatatnya.

“Beberapa hal yang aku lakukan selama perkuliahan adalah mengusahakan masuk kelas untuk mendengarkan penjelasan dosen," ucap Bryan dilansir laman resmi ITB.

Setelah itu, dia belajar lagi di rumah melalui buku-buku pegangan sebagai referensi.

"Saat tugas-tugas bermunculan, usahakan untuk mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Intinya adalah ikhlas dan sabar dalam prosesnya karena belajar itu sama seperti memupuk ilmu yang hasilnya bukan jangka pendek tapi jangka panjang,” katanya.

Ia juga sering membaca buku pegangan kuliah untuk memperkaya pemahamannya terkait materi.

Ketika tugas diberikan, dia mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

Meski hari-harinya diisi dengan kuliah, Bryan menyempatkan diri untuk bermain gim.

Ia mengaku, bermain gim adalah aktivitas yang cukup ia gemari sebagai cara ia beristirahat setelah kuliah.

Bryan kemudian bercerita awal mula ia memilih ITB.

Ia tertarik untuk berkuliah di ITB sejak duduk di bangku SMA.

Saat itu, dia terinspirasi dari Presiden ke-3 Indonesia, BJ Habibie.

Sehingga dia bercita-cita masuk Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) sebelum akhirnya mendapatkan rekomendasi dari guru dan temannya sehingga memantapkan hati memilih STEI ITB saat mendaftar SNMPTN.

Baca juga: Kisah Bripda Nia, Anak Pedalaman Jadi Polwan Ngajar Membaca hingga Mengaji Anak-anak Suku di Hutan

Selain fokus akademik, Bryan mengikuti beberapa kegiatan seperti asisten mata kuliah dan unit Aksantara, satu unit kegiatan mahasiswa (UKM) di ITB yang menyediakan wadah pengembangan diri dalam bidang Unmanned Aerial Vehicle (UAV) dan pendukungnya.

Di unit tersebut, Bryan pernah mengikuti lomba dan mendapatkan juara 4 di ajang Kontes Robot Terbang Indonesia (KRTI).

Mahasiswa yang lulus dengan judul tugas akhir “Rekonstruksi 3D Lalu Lintas untuk Kendaraan Otonom dengan Gaussian Process Latent Variable Model (GPLVM)” ini berencana bekerja terlebih dahulu sebelum melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Dia ingin mendapatkan pengalaman kerja yang relevan untuk memperdalam pemahaman praktiknya, sehingga ketika melanjutkan studi, dia sudah memiliki dasar yang kuat dan wawasan lapangan yang lebih baik.

Bryan berpesan kepada mahasiswa yang masih berjuang di ITB untuk tetap semangat jangan pernah menyerah.

"Tetap semangat, jangan menyerah. Perjuangan hanya beberapa semester, berjuang sampai akhir jangan putus di tengah jalan serta jangan lupa juga untuk perbanyak koneksi ketika masih kuliah,” katanya. 

Sementara itu, kisah cumlaude lainnya juga pernah terjadi di Universitas Gajah Mada (UGM).

Berikut ini sosok Johar Mamun dan kisah inspiratifnya.

Johar merupakan anak petani dengan beragam prestasi.

Satu di antaranya yakni ia berhasil lulus dengan predikat cumlaude di Universitas Gadjah Mada.

Kuliah dapat beasiswa, lulus dengan gelar cumlaude dan langsung bekerja, kerap menjadi impian sebagian mahasiswa.

Impian itulah yang berhasil diraih oleh mahasiswa Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM), Johar Ma’mun, meski tumbuh sebagai seorang anak petani dengan keterbatasan ekonomi.

Pada usia 22 tahun, Johar diwisuda bersama 1.797 lulusan Program Sarjana pada Rabu (28/8/2024) di Grha Sabha Pramana UGM.

Tak hanya lulus dengan predikat cumlaude IPK 3,75, Johar juga sudah berhasil diterima kerja di Kantor Akuntan Publik Ernst and Young.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bryan Hobi Main Game tapi Cumlaude IPK 4.00 saat Wisuda di ITB, BJ Habibie Jadi Inspirasinya

Sumber: TribunJatim.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved