Pilgub Jabar 2024
Pengamat Politik Unpar Sebut Ini Cara untuk Bisa Melawan Elektabilitas Paslon Dedi-Erwan
Kristian menambahkan mereka mesti hadirkan wacana argumentatif dengan bahasa komunikasi politik yang mampu ditangkap semua lapisan masyarakat.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat yaitu Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwinatarina, Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, serta Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan bersiap mengikuti debat publik perdana yang digelar Komisioner Pemilihan Umum Jabar, Senin (11/11/2024).
Soal debat ini, Pengamat Politik Unpar Bandung, Kristian Widya Wicaksono, menilai waktu pelaksanaan Pilkada 2024 menyisakan belasan hari, sehingga strategi yang bisa dilakukan semua pasangan calon, khususnya nomor urut 1, 2, dan 3 untuk mengejar hasil survei yang menjagokan paslon nomor 4, adalah dengan cara all out attack alias melakukan semua upaya yang bisa dilakukan, termasuk mencari celah kelemahan lawan yang paling rentan untuk dieksploitasi.
"Artinya, cagub dan cawagub 1, 2, dan 3 harus bisa menghadirkan secara kreatif wacana argumentatif sehingga bisa menguak kelemahan Dedi Mulyadi maupun Erwan Setiawan selama menjalankan kewenangannya sebagai bupati Purwakarta," kata Kristian, Minggu (10/11/2024).
Baca juga: Ini Teknis Debat Perdana Pilgub Jabar, KPU Siapkan 6 Segmen, Jumlah Pendukung Bakal Dibatasi
Kristian menambahkan mereka mesti hadirkan wacana argumentatif dengan bahasa komunikasi politik yang mampu ditangkap semua lapisan masyarakat.
"Termasuk mematahkan argumentasi Dedi apabila berkelit dari kegagalan itu. Jelas itu akan menunjukan ketidakkompetenan untuk mengemban jabatan sebagai kepala daerah, dan memunculkan keraguan di tengah masyarakat untuk memilihnya," ujarnya.
Berikutnya, tunjukan superioritas program pembangunan yang sudah direncanakan yang merupakan derivasi dari visi dan misi yang dikampanyekan.
Baca juga: Jelang Debat Perdana Pilkada Jabar, Paslon ASIH dan Dermawan Tegaskan Tak Punya Persiapan Khusus
"Jelaskan bagaimana program-program pembangunan itu adalah antitesis dari metode pembangunan yang sudah diterapkan oleh Dedi Mulyadi sebelumnya dan tunjukan pula seberapa realistis tingkat implementabilitasnya serta peluang keberhasilannya," ucap Kristian.
Dia mengakui memang sampai saat ini belum ada riset yang menjelaskan kausalitas antara hasil debat dengan tingkat elektabilitas calon kepala daerah. Namun, katanya, bisa menggunakan analisis sentimen pascadebat sebagai parameter respon warganet pada hasil debat itu.
"Sebab, hasil analisis sentimen ini cukup ilmiah untuk mendeskripsikan dinamika respon masyarakat terhadap debat dan bisa dijadikan pijakan untuk merumuskan hipotesa peluang kemenangan paslon kepala daerah dalam Pilkada," katanya. (*)
Gubernur Jabar Terpilih Dedi Mulyadi Bakal Libatkan Paslon Lain dalam Pemerintahannya |
![]() |
---|
Tak hanya Ucapkan Selamat ke Dedi Mulyadi, Ahmad Syaikhu Titipkan Aspirasi Pendukungnya |
![]() |
---|
Ditetapkan Sebagai Pemenang Pilgub Jabar 2024, Dedi-Erwan Ingin Segera Selesaikan Masalah di Jabar |
![]() |
---|
BREAKING NEWS: Dedi Mulyadi-Erwan Ditetapkan Jadi Gubernur-Wagub Jabar, Dihadiri Ahmad Syaikhu |
![]() |
---|
KPU Bakal Tetapkan Pasangan Gubernur - Wakil Gubernur Jabar Terpilih pada Kamis 9 Januari 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.