Berita Viral

Kisah TKI di Arab Saudi Baru 2 Bulan Jadi Karyawan Toko Bersihkan Daun Kangkung, Gajinya 2 Digit

Kisah TKI bekerja di Arab Saudi kerap kali mencuri perhatian. Seperti kisah TKI ini baru dua bulan bekerja sebagai karyawan toko gajinya 2 digit

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
TikTok @almanmulyana15
TKI Kerja Jadi Pembersih Daun Kangkung di Arab Saudi, Ngaku Gajinya Dua Digit 

Hingga akhirnya setelah 20 tahun bekerja jadi TKI, Alman bisa membangun bisnisnya.

Alman membangun bisnis sarang walet yang kini penghasilannya bisa mencapai Rp 30 juta per bulan.

Tak hanya memiliki bisnis, Alman juga memiliki profesi sampingan sebagai Youtuber.

Saat bekerja menjadi TKI, rupanya Alman nyambi menjadi konten kreator di Youtube.

Nasib Alman TKI di Arab Saudi sukses setelah 20 tahun bekerja
Nasib Alman TKI di Arab Saudi sukses setelah 20 tahun bekerja, dulu tinggal di gubuk

Alman kerap kali membagikan video kontennya dengan mengangkat hal tentang negara Arab Saudi.

Dari konten video yang dihasilkannya itu, Alman mampu mengumpulkan subscriber.

Selain bekerja jadi TKI, daari Youtube Alman juga sudah bisa mendapat tambahan penghasilan.

Dari kesabaran hatinya merantau di Arab Saudi, nasib Alman akhirnya berbuah manis.

Meski begitu, Alman mengaku jika pencapaiannya selama ini tidak selalu berjalan mulus.

Ia mengaku ada momen di mana Alman merasa hidupnya berada di titik terendah saat dirinya harus merantau sebagai TKI selama 20 tahun.

"Saya untuk berada di titik ini tuh luar biasa, perjuangan saya 20 tahun kerja di luar negeri," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Dada Pria Paruh Baya Alami Stroke Diduga Ditelantarkan Istri Selingkuh, Tinggal di Emperan

Pernah Tolak Hadiah Rumah Mewah

Diketahui menjadi TKI di Arab Saudi, Alman bekerja sebagai sopir selama 10 tahun.

Dari tayangan Youtube-nya, Alman pernah menceritakan kisah harunya pernah dihadiahi rumah mewah dari kakek angkatnya saat bekerja menjadi TKI di Arab Saudi.

Namun, Alman mengaku menolak pemberian hadiah rumah mewah tersebut.

Alman juga menceritakan dirinya kaget saat namanya tercantum di surat wasiat dari kakek angkatnya bersama notaris.

Padahal Alman hanya bekerja sebagai seorang sopi dari pria tua tersebut.

Dalam sebuah unggahan videonya, Alman Mulyana menceritakan pahit manis hidupnya selama bekerja di Arab Saudi.

Pertemuannya dengan kakek tajir tersebut terjadi saat dirinya melaksanakan salat subuh di masjid.

Pada saat akan pergi salat subuh berjamaah ke masjid, Alman bertemu seorang kakek.

Tidak disangka-sangka ia pun dihadiahi sebuah rumah mewah di sana.

"Jadi bukan warisan, tetapi lebih tepatnya itu hibah. Kalau warisan itu hak waris, buat anak. Ini rumah hibah, jadi ini kebaikan si kakek sama saya," ujarnya dilansir dari YouTube Muhammad Sofi AW.

Meski hihab, Alman mengaku tetap menolak pemberian tersebut.

Alman mengaku merasa tak layak dan tak enak menerima pemberian sang kakek.


Diceritakan Alman, saat itu kakek angkatnya itu akan menjalani operasi di kepala.

Alman mengaku tidak ada sama sekali niatan untuk mengenal lebih jauh kakek angkatnya tersebut.

Ia juga ak menyangka namannya tiba-tiba ada di surat wasiat sang kakek.

"Makanya kemarin tuh kakek manggil notarisnya dan ngeluarin surat wasiat."

"Di dalam surat wasiat itu ada tertulis nama saya. Saya kebagian rumah ini dong," jelasnya di kanal YouTube.

Alman menyadari jika sang kakek bukanlah orangtunya, melainkan hanya kakek angkatnya.

Hanya saja ternyata sang kakek menghadiaihi rumah mewah untuk Alman karena berkat kebaikan dan ketekunannya.

Sang kakek rupanya melihat rajinnya Alman dalam menjalankan salat subuh, karena sebelum azan, Alman sudah ada di masjid

"Ketemunya sama kakek itu luar biasa, waktu saya kerja jadi sopir pribadi."

"Saya shalat subuh itu, sebelum azan saya sudah di masjid. Dan kakek itu perhatiin saya terus, 'Ini anak sebelum azan kok sudah ada terus.' Gitu," ungkap Alman.

Alman merasakan bahwa sang kakek terus mendekatinya sebelum memutuskan memberi rumah tersebut.

Ia pun menanggap kakek tersebut sebagai kakek angkatnya karena begitu baik kepadanya.

Alman pun merasa bersyukur ada orang Arab yang dekat mengingat bekerja di negara orang sulit untuk bersosialisasi.

"Saya orang lama juga di sini, dari tahun 2004, jadi enggak mudah dekat sama orang Arab." lanjutnya.

"Lama semakin lama, dia tuh makin dekat ke saya," ungkap Alman. Merasa tak enak, Alman pun akhirnya mengontrak rumah tersebut" jelasnya.

Lalu akhirnya Alman menyerahkan rumah tersebut kepada yang berhak karena ia merasa tak elok dengan rumah tersebut.

"Kita ke notaris tinggal kasih saja ke saudaranya kakek yang lebih berhak." ungkapnya.

"Daripada saya, orang Indonesia yang enggak ada sangkut pautnya, cuma seagama sama kakek, tapi beda negara, bahasa, kultur, dan sebagainya tiba-tiba dikasih fasilitas semewah ini," paparnya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved