Pekan Ini Ada Pengumuman Pemeriksaan Kesehatan Gratis bagi Seluruh Rakyat Indonesia, Dimulai 2025

Program skrining atau pemeriksaan kesehatan gratis ini rencananya akan dimulai pada tahun 2025.

Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Peserta menjalani pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tim medis Rumah Sakit Mayapada pada gelaran Kompas Gramedia (KG) Cup 2024 di area parkir Toko Buku Gramedia, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (3/10/2024). Awal pekan ini Presiden RI Prabowo Subianto akan mengumumkan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia.  

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Awal pekan ini Presiden RI Prabowo Subianto akan mengumumkan program pemeriksaan kesehatan gratis bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Program skrining atau pemeriksaan kesehatan gratis ini rencananya akan dimulai pada tahun 2025.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono ungkap kenapa skrining kesehatan itu penting. 

Pantau Kemungkinan Ada Penyakit

Dengan skrining lebih awal, maka penyakit yang selalu menjadi ancaman bagi masyarakat bisa dicegah. 

Ketika pencegahan bisa dilakukan, maka proses penyembuhan pun menjadi mudah. Belum lagi pembiayaan yang akan jauh lebih mudah. 

"Karena pembiayaan kesehatan itu akan jadi sangat mahal kalau kuratif dan sudah mencapai stadium lanjut," ungkapnya saat ditemui awak media di bilangan Jakarta, Selasa (5/11/2024). 

Ketika penyakit diketahui lebih dini, maka pembiayaan kesehatan bakal jauh lebih murah. 

Misalnya saja pada penyakit kanker payudara. Ketika kanker segera diketahui lewat benjolan saja, dokter bisa melakukan operasi. 

Kanker sudah bisa diangkat dan belum menyebar ke organ tubuh yang lain. 

"Sehingga pembiayaannya lebih murah. Tapi kalau sudah diketahui pada stadium lanjut Maka dia harus kemoterapi, harus radiasi, jadi pembiayaannya lebih mahal," lanjutnya. 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa skrining kesehatan sebagai hadiah ulang tahun ini merupakan salah satu target 100 hari kerja Kementerian Kesehatan semenjak dirinya dan Budi Gunadi Sadikin kembali dilantik menjadi Menteri dan Wakil Menteri Kesehatan di era Presiden Prabowo.

"Pokoknya secepatnya, ini kita kerjakan, sedang kita susun mekanismenya. Dan secepatnya dalam 100 hari ini kita akan targetkan sudah berjalan," lanjutnya. 

Sebagai informasi, skrining ulang tahun ini dirancang untuk mendeteksi berbagai jenis penyakit sesuai golongan usia, dengan tujuan meningkatkan efektivitas deteksi dini dan meminimalkan risiko kematian serta kecacatan.

Berikut Rencana Kategori Skrining Gratis pada 2025 Berdasarkan Golongan Usia:

Skrining Balita: Difokuskan pada deteksi penyakit bawaan lahir seperti hipotiroid kongenital yang, jika teridentifikasi secara dini, dapat diobati untuk mencegah kematian atau kecacatan.

Skrining Remaja (di bawah 18 tahun): Meliputi pemeriksaan obesitas, diabetes, dan kesehatan gigi. Skrining ini bertujuan mendeteksi masalah kesehatan yang sering muncul pada usia anak hingga remaja.

Skrining Dewasa: Difokuskan pada deteksi dini kanker, termasuk kanker payudara dan serviks, yang merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Indonesia, serta kanker prostat pada laki-laki.

Skrining Lansia: Meliputi pemeriksaan alzheimer, osteoporosis, serta kesehatan umum terkait penuaan.

Tanggapan IDI

Terkait hal ini, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) , DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT, beri tanggapan. 

Program ini, menurut dr Adib dapat memberikan akses kesehatan yang lebih merata bagi masyarakat. 

Selain itu, pemeriksaan kesehatan gratis juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia.

“Program pemeriksaan kesehatan gratis ini akan berdampak positif bagi masyarakat. Seperti deteksi dini penyakit, peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan, dan mengurangi beban pembiayaan penyelenggaraan pengobatan atau kuratif," ungkap dr Adib pada keterangan resmi, Selasa (5/11/2024). 

"Secara luas, program ini berkontribusi pada pencapaian target pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya terkait kesehatan dan kesejahteraan,” lanjut dr Adib.

Lebih lanjut, untuk mendukung pelaksanaan pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat ini, PB IDI merekomendasikan hal sebagai berikut:

Pertama, menjamin ketersediaan tenaga medis yang kompeten dan peralatan yang memadai di setiap fasilitas kesehatan.

Kedua, melakukan pelatihan berkelanjutan bagi tenaga medis untuk meningkatkan keahlian dalam deteksi dini penyakit.

Ketiga, memastikan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan.

Keempat, memperluas cakupan program ke daerah-daerah terpencil dan masyarakat marginal.

Kelima, menambahkan jenis pemeriksaan yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Keenam, meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam pelaksanaan program.

Ketujuh, melakukan kampanye sosialisasi secara masif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin.

Kedelapan, melakukan evaluasi secara berkala untuk mengukur efektivitas program dan melakukan perbaikan jika diperlukan.

Kesembilan, mengumpulkan data dan informasi yang relevan untuk mendukung pengambilan keputusan.

Kesepuluh memaksimalkan fungsi dan manfaat aplikasi Satu Sehat dari Kementerian Kesehatan RI. 

Satu Sehat dalam hal ini merupakan sebagai platform yang mengelola data pemeriksaan kesehatan seumur hidup terpadu untuk memantau pemeliharaan dan sarana promosi kesehatan.

Terakhir, PB IDI merekomendasikan agar program ini disosialisasi pada masyarakat untuk memanfaatkan Personal Health Record (rekam medis individu) yang berisi informasi kesehatan. 

Program pemeriksaan kesehatan gratis merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan Indonesia yang sehat. 

Dengan dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, program ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh rakyat Indonesia. 

“Mari bersama-sama kita dukung dan kawal program ini agar manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” tutup dr Adib.(*)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved