Nostalgia Wamen Dikdasmen dengan Guru SMPN 4 Tasikmalaya, Cerita Saat Tes Masuk Lagi Bisul 

Kenang masa sekolah, Wakil Menteri Dikdasmen RI Profesor Atip Latipulhayat melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di SMPN 4 Tasikmalaya Kota, Jumat.

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Januar Pribadi Hamel
TribunPriangan.com/Jaenal Abidin
Wakil Menteri Dikdasmen RI Profesor Atip Latipulhayat melaksanakan kunjungan kerja ke SMPN 4 Tasikmalaya yang menjadi tempat belajar dulu. 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal Abidin 

TRIBUNJABAR.ID, KOTA TASIKMALAYA - Kenang masa sekolah, Wakil Menteri Dikdasmen RI Profesor Atip Latipulhayat melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di SMPN 4 Tasikmalaya Kota, Jumat (1//11/2024).

Pada kunjungan kerja tersebut, pria asal Sukarindik tak hanya berkeliling area sekolah, namun bercerita pada saat masa sekolah 47 tahun lalu ketika dirinya masih menjadi murid SMPN 4 Tasikmalaya Kota.

"Saya sangat senang sekali, di pagi hari ini sebetulnya saya bernostalgia di tempat ini. Saya masuk tahun 1977, berarti sudah 47 tahun," kata Atip ketika ditemui wartawan, Jumat (1/11).

Atip pun mengaku, kedatangannya pun tak hanya kunjungan kerja saja, melainkan bernostalgia dengan sekolah ini.

"Ketika waktu itu ada diperpanjang menjadi 3 semester, mungkin kalau waktu itu sekolahnya 2 semester mungkin saya sudah jadi presiden," canda Atip dihadapan guru dan awak media yang hadir di lapangan SMPN 4 Tasikmalaya Kota.

Selain itu, kedatangan ke Tasikmalaya tentu tak hanya bahagia tapi terharu bisa mengunjungi kembali bekas pendidikan waktu SMP.

"Sangat berbekas jadi saya terharu sekali sebetulnya begitu melewati jembatan yang tidak berubah dari dulu, hanya ruangan-ruangan yang berubah," ungkap Atip.

Lebih lanjut Atip menceritakan zaman masih SMP yang berasal asli dari Tasikmalaya ini banyak kenangan dan kesan.

"Saya dulu itu tidak tahu smp-smp di tasik karena saya dari kampung di Sukarindik, yang sekolah tidak pernah memakai alas kaki, jangankan sepatu, sendal juga tidak," cetusnya.

Dirinya pun menjelaskan, sempat mau gagal sekolah di SMPN 4 Tasikmalaya karena ada tes dan saat itu juga sedang sakit bisul.

"Karena saya testing di ruangan sana, waktu itu testing menderita, karena lagi bisul. Tapi tenang saja, jelek jelek gini juga bintang pelajar se Kecamatan Indihiang," katanya.

Terakhir Atip berjanji kedepan akan ada peningkatan kesejahteraan untuk para guru hingga ada pelatihan sebagai perhatian khususnya di dunia pendidikan. (*)

Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.

IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved