Ratusan Warga Kampung Bojong Purwakarta Berjejer di Perlintasan KA Menolak Penutupan: Harus Mutar

Menurut salah satu warga, Uniko (40) menyebutkan bahwa penutupan perlintasan jalan tersebut dapat merugikan warga.

Penulis: Deanza Falevi | Editor: Ravianto
deanza falevi/tribun jabar
Warga saat berunjuk rasa KM 103+4/5, tepatnya di wilayah Kampung Bojong, Kelurahan Nagrikidul, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (30/10/2024). Mereka menolak penutupan perlintasan yang melewati rel kereta api. 

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - PT KAI Daop 2 Bandung berencana menutup perlintasan liar yang berada KM 103+4/5, tepatnya di wilayah Kampung Bojong, Kelurahan Nagrikidul, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Hal itu dilakukan sebagai upaya mengurangi kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api (KA).

Rencana penutupan perlintasan itu berlaku pada hari ini, Rabu (30/10/2024).

Namun, ratusan warga sekitar menolak penutupan hingga melakukan aksi unjuk rasa.

Dilihat Tribunjabar.id sekitar pukul 09.00 WIB, ratusan warga berjaga di sekitar perlintasan rel.

 Hal tersebut dilakukan agar mengantisipasi tindakan paksa penutupan perlintasan jalan.

Mereka terlihat membawa alat praga aksi unjuk rasa berupa tulisan yang menolak penutupan perlintasan. Dengan kompak mereka juga bersuara agar perlintasan yang menjadi jalur utama warga itu tidak ditutup.

Menurut salah satu warga, Uniko (40) menyebutkan bahwa penutupan perlintasan jalan tersebut dapat merugikan warga.

"Kalau ditutup nanti kami warga harus mutar jauh agar bisa ke wilayah perkotaan," ucap Uniko kepada wartawan di lokasi, Rabu (30/10/2024).

Menurutnya, PT KAI Daop 2 Bandung harus memberikan solusi terlebih dahulu sebelum melakukan penutupan perlintasan jalan.

Hal senada juga disampaikan oleh warga lainnya, yakni Solihin (47). Ia mengatakan bahwa bila perlintasan jalan di KM 103+4/5 ditutup, warga sekitar akan kesulitan beraktivitas.

"Perlintasan itu bagi kami sangat penting, karena kami biasa melintasi jalan tersebut agar bisa ke wilayah perkotaan, jadi kami harap pihak PT KAI tak langsung menutup, tapi memberikan solusi terlebih dahulu," katanya.

Adapun solusi yang dimaksud, ia mengatakan bahwa bisa dibangun terlebih dahulu Jalan Underpass atau Flyover.

Sementara itu, warga yang melakukan aksi unjuk rasa tersebut diterima oleh pihak PT KAI Daop 2 Bandung di Stasiun Purwakarta.

Hingga berita ini ditulis mereka masih melakukan mediasi terkait penutupan perlintasan yang berada di KM 103+4/5.(*)

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Deanza Falevi

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved