Berita Viral
Viral Lagi, Pak Marsono Guru SD di Wonosobo Dilaporkan karena Lerai Murid, Diduga Diminta Rp70 Juta
Marsono mengaku menarik pundak muridnya karena terlihat hendak memukul temannya. Sementara, murid itu mengaku dipukul wajahnya oleh sang guru.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TRIBUNJABAR.ID - Kasus guru dilaporkan ke polisi atas dugaan kekerasan terhadap murid kembali viral, kali ini menimpa guru SD di Wonosobo, Jawa Tengah, bernama Marsono.
Setelah kasus guru honorer Supriyani di Konawe Selatan viral, kini muncul lagi kasus serupa di Wonosobo, Jawa Tengah.
Kali ini, guru yang terlibat adalah guru olahraga SDN 1 Wonosobo bernama Marsono.
Di media sosial, bertebaran cerita dan tagar #justiceforpakson.
Marsono dilaporkan ke polisi atas dugaan kekerasan terhadap murid kelas 3 berinisial E (10) ketika melerai pertengkaran di sekolah oleh orang tua murid.
Bahkan, muncul juga dugaan uang kerugian kepada Marsono sebesar Rp70 juta.
Lantas, seperti apa kronologi kejadiannya?
Berdasarkan penuturan Marsono, peristiwa ini terjadi dalam perjalanan dari SDN 1 Wonosobo menuju Alun-alun Wonosobo pada Kamis (5/9/2024).
Baca juga: Selain Uang Damai, Pengacara Sebut Supriyani Diminta Rp15 Juta oleh Oknum Jaksa Agar Tidak Ditahan
Kala itu, Marsono tengah membawa murid-muridnya untuk melaksanakan kegiatan belajar di Alun-alun Wonosobo.
"Di tengah perjalanan, ada siswa yang sedang merebut bolanya anak putri. Di situ sampai sikut-sikutan dan jerit-jeritan," kata Marsono, dikutip dari YouTube Lintas Topik, Selasa (29/10/2024).
Melihat hal itu, Marsono pun menegur murid yang merebut bola itu hingga melepaskan bolanya.
"Kemudian, yang lain menyoraki. Si E malah kelihatan emosi, mau masang badan gitu," tutur Marsono.
Menghindari L melakukan pemukulan terhadap teman-temannya, Marsono pun mengaku menarik pundak muridnya itu.
"Reflek saya tarik pundaknya ke belakang agar tidak jadi mukul yang lainnya," kata dia.
Setelah itu, Marsono pun menegur E agar tidak berbuat nakal terhadap temannya yang lain.
"Saya tarik ke belakang, lalu saya ingatkan 'ndak usah nakali temenne, kalau nakali temenne mending balik ke kelas enggak usah ikut olahraga,'" tutur Marsono.
Kemudian, murid yang bersangkutan pun pulang lagi ke sekolah.
Sementara, Marsono mengabari wali kelas E agar bisa memberikan pantauan di sekolah.
Didatangi Orang Tua
Satu hari setelah peristiwa itu, Jumat (6/9/2024), orang tua E yang berinisial AS mendatangi sekolah.
AS mengatakan bahwa anaknya itu dipukul oleh Marsono.
Sementara, Marsono tidak pernah merasa memukul E ketika memberikan teguran tersebut.
Baca juga: Pengacara Sebut Aipda Wibowo Hasyim Stres Hadapi Kasus Supriyani, soal Uang Damai Diduga Fitnah
"Bilangnya gitu, dipukul mukanya," ucap Marsono.
Kemudian, Marsono pun menjelaskan perisitwa yang sebenarnya terjadi kepada AS.
Kendati demikian, AS tetap tidak terima.
Marsono pun sempat hendak mengajak AS untuk mendatangi ruang kelas agar menanyakan langsung kepada para murid.
Namun, AS menolak karena curiga bahwa anak-anak murid telah berkompromi dengan sekolah.
"Saya disuruh mengakui, membuat surat pertanyaan juga yang intinya memukul. Tetapi, kami tidak mau membuat itu, karena memang tidak melakukan," ujar Marsono.
Dugaan Uang Kerugian
Akhirnya, karena Marsono tetap enggan mengakui adanya pemukulan, ia pun mempersilahkan orang tua murid untuk membawa kasus itu ke kepolisian.
"Tapi ibu AS-nya malah bilang, 'kamu nantang saya ya!" agak keras nadanya," ujar Marsono.
Menurut Marsono, kala itu AS mengatakan bahwa ia mengalami kerugian hingga Rp70 juta.
Keterangan Polisi
Kasatreskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan, mengonfirmasi bahwa laporan terkait kasus ini sebenarnya sudah masuk sejak 7 September 2024.
"Laporan masuk sudah dari 7 September, tetapi memang baru ramai sekarang ini," ujarnya saat dikonfirmasi Selasa (29/10/2024), dikutip dari TribunJateng.
Pihak kepolisian, lanjut Arif, masih dalam proses penyelidikan dan telah melakukan mediasi antara pelapor dan terlapor dengan disaksikan oleh kepala sekolah.
"Kami menyediakan tempat mediasi dengan pelapor dan terlapor, tapi mediasi pertama belum membuahkan hasil," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa mediasi kedua akan segera dilakukan untuk mencari jalan keluar.
Dukungan luas dari masyarakat dan pihak sekolah menjadi sorotan, dengan masyarakat yang berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik dan tanpa membebani guru yang bersangkutan.
Polisi berjanji akan segera memberikan perkembangan terbaru terkait kasus ini.
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
#BeritaViral
Fakta-fakta Film Animasi Merah Putih: One For All Senilai Rp6,7 Miliar yang Viral Tuai Kritikan |
![]() |
---|
Sosok Pemobil yang Viral Ngaku Aparat dan Bawa Pistol di Tangsel Ternyata Jaksa, Kejagung Minta Maaf |
![]() |
---|
Sosok Ismanto Tukang Jahit Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Kantor Pajak Klarifikasi Beber Penyebabnya |
![]() |
---|
Kisah Hendry Pemuda Sumedang Nekat Jalan Kaki ke Makkah Modal Rp50 Ribu Tempuh Perjalanan 9 Bulan |
![]() |
---|
Viral Buruh di Pekalongan Kaget Ditagih Pajak Rp 2,8 Miliar, Hidup Sederhana di Gang Sempit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.