Breaking News

Berita Viral

Sosok Pemilik Sritex, Perusahaan Tekstil yang Dinyatakan Pailit, Pendiri hingga Direktur Sekarang

Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman TBK atau Sritex tengah menjadi trending topic di X, Kamis (24/10/2024). 

(Wikimedia Commons/Almuharam)
Kantor pusat dan kawasan industri PT Sri Rejeki Isman Tbk. Sritex dinyatakan pailit. 

TRIBUNJABAR.ID - Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman TBK atau Sritex tengah menjadi trending topic di X, Kamis (24/10/2024). 

Sritex menjadi perbincangan setelah dinyatakan Pailit. 

Hal itu tercantum dalam Putusan Pengadilan Negeri Semarang omor 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg.

"Menyatakan bahwa para termohon (termasuk Sritex) pailit dengan segala akibat hukumnya," bunyi petitum perkara tersebut, dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/10/2024).

Pemohon PT Indo Bharta Rayon selaku kreditur perusahaan mengugat termohon yakni PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya yang gagal membayar utang berdasarkan kesepakatan pada 25 Januari 2022.

Lantas, siapakah pemilik perusahaan Sritex?

Baca juga: Sosok Pria Misterius yang Viral Adang Bus Transjakarta Sambil Tenteng Sajam, Ternyata Depresi Berat

Pendiri Sritex

Mengutip dari laman resmi perusahaan, Sritex bermula dari berdirinya perusahaan perdagangan tradisional di Pasar Klewer, Surakarta, Jawa Tengah yang dibentuk Haji Muhammad Lukminto pada 1966.

H.M Lukminto adalah seorang pedagang kain yang merintis usaha di Pasar Klewer mengikuti sang kakak semasa SMA.

Usahanya berkembang hingga dia dijuluki raja batik.

Ia berhasil membeli dua kios di Pasar Klewer pada 1967.

Setahun kemudian, ia membuka pabrik cetak pertama yang menghasilkan kain putih dan berwarna di Surakarta.

Dia lalu memiliki pabrik kain di Semanggi Surakarta pada 1972. Sekitar 1980-an, pabrik tekstil itu direlokasi ke Desa Jetis, Sukoharjo dengan nama PT Sri Rejeki Isman. 

Pada 1978, pabriknya terdaftar ke Kementrian Perdagangan sebagai perusahaan perseroan terbatas. Pabrik keduanya yang fokus pada kain tenun lalu berdiri pada 1982. 

Pada 3 Maret 1992, pabrik Sritex diresmikan Presiden Soeharto bersama 275 pabrik aneka industri lainnya di Surakarta. 

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved