Plt Bupati CianjurTak Akan Mentoleransi ASN yang Terlibat Politik Praktis di Pilkada 2024

Laporan Kontributor Tribunjabar Kabupaten Cianjur, Fauzi Noviandi.

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Plt Bupati Cianjur TB Mulyana Syarudin akan menunggu keputusan inkrah dari Pengadilan Negeri (PN) terkait kasus pejabat Kasi Trantib dan Pemerintahan Kecamatan Pasirkuda yang diduga melakukan pelanggran Pilkada.

"Apabila Gakkumdu merekomdasikan ke arah pidana, maka saya menunggu hasil dari PN. Nanti inkrah nya seperti apa, berarti itu yang akan menjadi dasar untuk memberikan sanksi pada ASN terkait," kata TB Mulyana pada wartawan, Sabtu (19/10/2024).

Selain itu TB Mulyana menegaskan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi kepada oknum ASN yang terlibat dalam politik praktis dalam masa Pilkada Cianjur 2024.

"Dimana Pilkada serentak ini ASN itu banyak godaan, tidak hanya dari calon petahanan, tapi dari calon lainya juga.Karena mereka berusaha meraih suara sebanyak - sebanyak cara apa saja, termasuk merayu ASN," kata dia.

Ia mengungkapkan, saat ini tinggal dari para ASN nya yang memegang prinsip profesionalisme dan integritas, dan jangan sampai dibawa atau terlibat dalam politik praktis.

"Jadi kalau ada upaya - upaya dari calon, ya namanya juga calon, seluruh calon pasti berupaya mau ke ASN atau pun bukan, tapi berupaya karena ingin mendulang suara. Tinggal dari ASN nya," ucapnya.

Meski demikain TB Mulyana menyakini pada umumnya ASN dilingkungan Pemkab Cianjur masih memilki sikap profesionalismenya. Namun disisi lainya dirinya juga banyak menerima laporan ASN lainya.

"Ada banyak yang masuk laporan - laporan, seperti berfoto dengan calon. Kan berfoto dengan calon juga gak boleh, bahkan mengacungkan tangan pun tidak boleh. Tapi saya tidak ingin mendahuli Bawaslu, dan berproseslah disana," kata dia.

Sisi lain ia mengaku, dirinya tidak khawatir terkait adanya ASN yang diduga terlibat dengan politik praktis dalam Pilkada Cianjur. Karena masih banyak ASN di lingkunga Pemkab yang menjad integritas dan profesionalistas.

"Untuk kasus perkasus silahkan laporan ke Bawaslu, karena nanti disana ASN juga belum tentu bersalahkan. Saya juga dalam waktu dekat akan kembeli mengumpulkan ASN disetiap kecematan untuk mengingatkan dalam menjaga citra ASN," katanya.