Kisah Behram Abduweli, Striker China Etnis Uyghur Pembobol Gawang Timnas: Yatim Piatu Penjual Jagung
Memiliki wajah bule dan nama arab, ternyata Behram Abduweli bukanlah pemain naturalisasi. Ia adalah pemain asli China keturunan Uyghur
Kondisi kehidupan yang sulit tak memadamkan kecintaan mereka pada sepak bola. Bakat mereka mulai terlihat, dan saat di sekolah dasar, seorang guru olahraga mengatakan bahwa bermain sepak bola dengan baik bisa mengubah hidup mereka.
“Kami berlatih tanpa henti. Harapan bahwa sepak bola bisa membawa kami ke kehidupan yang lebih baik menjadi motivasi besar,” ungkap Behram.
Pada tahun 2015, Kamiran direkrut oleh sebuah klub sepak bola di Nanjing, sementara Behram dijadwalkan mengikuti kompetisi sepak bola remaja nasional di Shandong.
Sayangnya, keterbatasan dana membuat mereka hanya bisa membiayai satu orang. Kamiran dengan berat hati memilih untuk mengalah demi adiknya.
“Kondisi keluarga kami sulit, dan kakek bekerja keras. Sebagai kakak, aku harus bertanggung jawab, jadi aku memutuskan Behram yang harus pergi,” ujar Kamiran.
Dengan hanya 2.000 yuan di kantong, sekitar 270 dolar AS, Behram meninggalkan rumah pada usia 13 tahun untuk mengejar impiannya. Pada Oktober 2021, ia resmi bergabung dengan Shandong Taishan FC, menapaki jalan menuju mimpinya.
"Ketika ia bergabung dengan Shandong, ada sedikit rasa iri di hatiku,” aku Kamiran. "Dulu, ia sering memakai sepatu bola lamaku. Ketika aku berhenti bermain, aku membelikannya sepatu terbaik yang bisa kubeli.”
Melalui panggilan telepon dan pesan, Kamiran terus memantau perkembangan adiknya, memberikan nasihat bahwa sepak bola bukan sekadar cara mencari nafkah, melainkan harus menjadi sebuah panggilan hati.
“Aku sadar bahwa hanya dengan disiplin dan dedikasi yang lebih besar aku bisa melangkah lebih jauh dalam sepak bola yang aku cintai,” kata Behram.
Kerja kerasnya membuahkan hasil. Pada 2023, Behram berperan penting membantu tim nasional U-20 mencapai perempat final Piala Asia U-20 AFC untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun. Maret tahun ini, kakek dan Kamiran terbang ke Shanghai untuk menyaksikan Behram menerima penghargaan China Golden Boy Award (U21).
Tahun lalu, Behram menggunakan tabungannya untuk membeli rumah baru di Yining bagi keluarganya.
“Aku mungkin tidak pernah merasakan bermain sepak bola profesional, tapi aku berharap adikku bisa mewujudkan mimpi kami dan melangkah lebih jauh,” ujar Kamiran.
Indonesia Tanpa Gelar di China Masters 2025, Fajar Alfian/Shohibul Kena Balas Dendam Juara Dunia |
![]() |
---|
Malam Ini Fajar Alfian/Shohibul Fikri Akan Hadapi Ganda Nomor 1 Dunia di Semifinal China Masters |
![]() |
---|
Pilu Ibu di Sukabumi, Anaknya Disekap di China, Kini Jadi Tukang Bungkus Kue agar Bisa Makan |
![]() |
---|
Anehnya FIFA dan AFC, Laga Timnas Indonesia vs Arab Saudi Dipimpin Wasit dari Kuwait, ET Minta Ganti |
![]() |
---|
Misi Beckham Putra Bawa Persib Hattrick di Super League, Ungkap Syukurnya dari Akademi ke Timnas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.