Operasi Zebra Lodaya
Operasi Zebra Lodaya Dimulai, Helm Khusus Para Disabilitas Tuna Rungu Diberikan Polresta Bandung
Helm khusus tersebut diberikan Satlantas Polresta Bandung, untuk mempermudah para tuna rungu di Kabupaten Bandung saat melakukan aktivitas.
Penulis: Adi Ramadhan Pratama | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Helm khusus berwarna kuning untuk para disabilitas tuna rungu, diberikan Satlantas Polresta Bandung di masa Operasi Zebra Lodaya 2024 dari 14 hingga 27 Oktober 2024.
Helm khusus tersebut diberikan Satlantas Polresta Bandung, untuk mempermudah para
tuna rungu di Kabupaten Bandung saat melakukan aktivitas dengan menggunakan sepeda motor.
Kasat Lantas Polresta Bandung, Kompol Galih Apria menjelaskan, saat ini terdapat ratusan kaum disabilitas yang mengalami tuna rungu di organisasi Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin).
Di mana dengan helm khusus tersebut, para pengendara lain dan juga petugas kepolisian bisa sama-sama mengerti serta membantu satu sama lain jika orang dengan tuna rungu kesulitan dalam berkendara.
"Jadi kita bisa paham, bisa maklum. Sehingga nanti tidak ada lagi atau tidak terjadi gesekan atau tidak jadi emosi, dan juga mendapatkan prioritas yang khusus," ujarnya kepada Tribun Jabar pada Senin (14/10/2024).
"Ini adalah bentuk kepedulian kita, inisiasi sehingga rekan-rekan Gerkatin khususnya di Kabupaten Bandung, bisa menggunakan helm itu setiap hari beraktivitas," katanya.
Galih menjelaskan, helm khusus tersebut dibuatan atas komunikasi dari pihaknya dan juga rekan-rekan dari Gerkatin. Di mana, warna-warnanya dibuat untuk memudahkan pengendara mengidentifikasinya.
"Jadi dari warnanya, kita sudah tentukan ini komunikasi dengan rekan-rekan Gerkatin ada kuning, ada silver, ada biru. Warna ini, melambangkan ketenangan dan semangat," ucapnya.
"Lalu juga ada logo telinga yang digaris, artinya yang menggunakan helm itu adalah rekan-rekan yang tuli. Dan juga ada tulisan saya tuli, untuk pengendara lain bisa lebih mengetahui," ujarnya.
Selain itu, sebelum melakukan Operasi Zebra Lodaya 2024, Satlantas Polresta Bandung pun melakukan pelatihan terlebih dahulu untuk bagaimana cara berkomunikasi dengan para disabilitas tuna rungu.
Sehingga, para petugas yang sedang melaksanakan operasi tersebut dapat dengan mudah berkomunikasi dengan para disabilitas. Dengan kata lain, pendekatan para petugas menjadi lebih humanis.
"Bagaimana kalau di jalan itu berkomunikasi dengan rekan-rekan tuli, ataupun rekan-rekan tuli ini meminta bantuan kepada kita, seperti tadi terima kasih, meminta, sama-sama terus polisi, dan sebagainya," katanya.
"Itu paling tidak ada sedikit bekal untuk personil Satlantas ketika berkomunikasi dengan rekan-rekan disabilitas tuli.Jadi lebih Humanis lagi, lebih paham dan sebagainya," ucapnya.
Di sisi lain, Kabag Ops Polresta Bandung Kompol Sungkowo mengatakan Operasi Zebra Lodaya tersebut, ditujuan untuk meminimalisir angka kecelakaan, khususnya di wilayah hukum Kabupaten Bandung.
Takut Ditilang, Pengendara Motor di Purwakarta Tabrak Pengendara Lain, Ada Operasi Zebra Lodaya |
![]() |
---|
Catat! Satlantas Polres Sukabumi Akan Gelar Operasi Zebra 2022, Langgar Hal Ini Akan Ditindak Tegas |
![]() |
---|
Operasi Zebra Lodaya 2020 Berakhir, Polisi Polresta Tasikmalaya Tidak Berikan Sanksi Tilang |
![]() |
---|
Polres Tasikmalaya Kota Mulai Operasi Zebra, Fokus ke Penerapan Protokol Kesehatan |
![]() |
---|
Cerita 2 Ibu Muda di Cianjur Kena Tilang, Senang Mau Pamer SIM Baru, Ternyata Belum Bayar Pajak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.