Nasib Pilu Pencipta Lagu Asal Indramayu, Karyanya Dibayar Beras dan Seharga Cabai, Tak Kenal Royalti

Kisah pilu seorang pencipta lagu tarling pantura yang dibayar hanya seharga cabai tengah menyita perhatian.

(Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON)
Dasini, istri Carli, menunjukan kondisi kesehatan Carli yang sudah terbaring di kasurnya di Desa Benda, Kecamatan Karangampel Kabupaten Indramayu, pada Rabu (9/10/2024) siang. Carli adalah satu dari beberapa pencipta lagu yang bernasib pilu karena tidak mendapatkan royalti hingga usia renta. 

Ia menyebutkan bahwa kemampuan Carli dalam menciptakan lagu dimulai ketika mereka tinggal di Jakarta. 

Sejak remaja, Carli bekerja sebagai tukang becak dan penjual koran sebelum mengenal dunia musik yang lebih luas. 

Di perantauan, Carli juga menjadi kuli bangunan. Di saat itu, Carli bertemu dan belajar dengan Rhoma Irama tentang musik. 

Baca juga: Sosok AT Mahmud Jadi Google Doodle Hari Ini, Pencipta Lagu Anak Legendaris, Ini Sepak Terjangnya

Kemudian, Carli juga sempat kenal dengan Benyamin S. 

"Pak Carli belajar sama Haji Rhoma Irama dulunya, waktu di jakarta, dari kecil tinggal di Jakarta, sama itu yang sudah meninggal, Benyamin S, kenal juga," tambah Dasini.

Meskipun pernah ditawari untuk bermain film di Jakarta, Carli lebih memilih untuk pulang ke Indramayu dan fokus menjadi pencipta lagu tarling. 

Wanita yang dinikahi Carli pada 1984 ini menyebutkan, Carli meniti karier sebagai pencipta lagu tarling. Dia selalu membuat lagu tengah malam. 

Tak jarang, Carli suka marah bila anak menangis atau berisik karena dirasa mengganggu konsentrasinya. 

"Heh, aja nangis bae, bapae ora konsentrasi, kitae ora manjing manjing (inspirasi), gagean, dienteni ning Dian Record," kata Dasini sambil menunjuk surat bukti pengiriman lagu tarling ke Dian Record di tahun 1987 dan juga 1996.

Penciptaan lagu yang berbalas cabai dan beras

Karena keterbatasan biaya dan tidak mengenal istilah royalti, Carli menjual lagu-lagunya dengan cara yang unik. 

Ia sering bersepeda puluhan kilometer ke Indramayu dan Cirebon untuk menawarkan lagunya kepada penyanyi. 

Dasini menjelaskan bahwa Carli tidak pernah menetapkan harga tertentu untuk lagu-lagunya. 

"Dia sendiri yang jual, bawa sepeda ke orangnya (penyanyi) terus dijual. Nih mau ga lagu ini. Kalau penyanyinya mau langsung dibayar. Tapi bapak tuh ga keras, ga selalu menekan (harga), harus segini, sedikasihnya," kenang Dasini. 

Dasini bercerita, Carli sempat marah ke salah satu pembeli lagu di Indramayu

Sumber: Kompas
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved