Muhammad Reza Panglima Ulung Berjanji Jalankan Tugas di DPRD Bandung dengan Baik

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Muhammad Reza Panglima Ulung sangat bersyukur kini bisa bersanding dengan ayahnya, Edwin Senjaya, sebagai anggota DPRD Kota Bandung.

Panglima Ulung menjadi wakil rakyat di dapil 5 bukan karena dipaksa ayahnya, tapi betul-betul ingin mengabdi kepada rakyat.

"Alhamdulilah sesuai dengan keinginan saya, sesuai cita-cita. Mudah-mudahan saya bisa menjalankan amanah sebagai anggota dewan dengan baik," ujar Ulung, sapaan Muhammad Reza Panglima Ulung. 

Sebagai anggota dewan, pria kelahiran Mei 2000 ini pun berjanji akan menjalankan tugasnya dengan baik.

Setidaknya, ada tiga tugas pokok dan fungsi yang harus ia jalankan yakni budgeting, controlling, dan legislasi. 

Di samping itu, ia juga akan terus menyuarakan aspirasi rakyat, terutama mereka yang telah mengantarkannya duduk di kursi DPRD Kota Bandung priode 2024-2029. 

Semua yang dilakukannya di DPRD pun tidak akan melenceng dari arahan-arahan Ketua DPC Partai Golkar Kota Bandung yang juga ayahnya sendiri. 

Baru dilantik, Ulung akan melakukan penyesuaian sebagai anggota dewan dan juga saling mengenal anggota dewan lain yang akan bekerja bersama-sama dalam lima tahun ke depan.

Ulung berharap, dirinya bisa menjadi anggota dewan yang amanah dan mampu menjalankan tupoksinya dengan baik. Ia akan fokus terhadap masalah pendidikan dan kesehatan.

"Untuk pendidikan, saya punya harapan ke depannya jangan sampai ada anak-anak yang tidak terpenuhi hak pendidikannya terutama di dapil saya. Pun urusan olahraga dan kesehatan. Kan masih ada warga yang ditolak BPJS-nya dengan alasan rumah sakit penuh," ujarnya. 

Masalah ekonomi juga jadi perhatiannya.

 "Ada beberapa warga yang saya temukan kondisi ekonominya memprihatinkan," kata Ulung.

Untuk urusan olahraga, ia ingin membuat program bagi anak muda untuk dapat berolahraga bersama-sama atau ngesang bareng. Selama kampanye, ia selalu menyampaikan program dan menggelar olahraga bareng ini dan warga pun cukup antusias.

Bahkan, ada dari sebagian warga yang menanyakan kapan akan menggelar olahraga bareng lagi. 

"Sedikit data yang saya temukan, di Indonesia itu hanya sekitar 20 persen anak muda yang mau bergerak. Ini kan bahaya. Saya khawatir generasi yang sama dengan saya ada yang diabetes, punya  penyakit jantung. Jangan sampai sebagai pemegang tongkat estafet bangsa  ini, anak muda harus bisa maju menjadi garda terdepan dengan menjaga kesehatan yang baik, " ujarnya.