Paus Fransiskus Tunjuk Uskup Bogor Mgr Paskalis Bruno Jadi Kardinal, PMKRI: Doa Kami Terkabul

Uskup Bogor Monsignor Paskalis Bruno Syukur OFM diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus.

Editor: Ravianto
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews
Uskup Bogor sekaligus Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr Paskalis Bruno Syukur, OFM beri keterangan tentang rencana kedatangan pemimpin Gereja Katolik dan sekaligus kepala negara Vatikan, Paus Fransiskus, ke Indonesia, dalam jumpa pers di Gedung KWI, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2024). Uskup Bogor Monsignor Paskalis Bruno Syukur OFM diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus. 

Dalam pertemuan itu, dibuatlah surat untuk Vatikan, agar Indonesia diberi satu kardinal lagi yang salah satu pertimbangannya adalah luasnya wilayah Indonesia. 

Setelah setelah pentahbisan Rm Vincentius Sensi Potokotap Pr sebagai Uskup Agung Ende, pada hari yang sama yakni 07 Juni 2007, Forkoma PMKRI menjadi tamu pertama.

Dalam pertemuan dengan Mgr Vincentius Sensi Potokota, Hermawi Taslim menyerahkan surat tersebut kepada Uskup Agung Ende tersebut.

Dan berharap Uskup Agung Ende tersebut dapat membawa surat tersebut untuk disampaikan kepada Paus Benedictus XVI. 

Bagi Taslim, pengangkatan kardinal baru ini akan menjadi spirit baru bagi umat katolik Indonesia untuk senantiasa meningkatkan kualitas iman dan semangat kebangsaan indonesia sebagaimana diajarkan oleh almarhum Mgr. Albertus Sugijapranata, SJ, Uskup Agung Semarang ini. 

Mgr. Albertus Soegijapranata adalah uskup pribumi pertama di Indonesia. Uskup Agung Semarang ini  diangkat menjadi pahlawan nasional oleh Presiden Soekarno. Ada dua hal utama yang terkait dengan Mgr Soegijapranata SJ.

Yang pertama adalah lobi yang dilakukan ke Vatikan dan yang berujung pada pengakuan Tahta Suci atas kemerdekaan Indonesia. Yang kedua adalah semangat kebangsaan dengan semboyannya yang harus senantiasa diusung oleh umat Katolik Indonesia, yakni 100 persen Katolik, 100 persen Indonesia 

Dalam konteks pemilihan kardinal baru ini, Taslim menjelaskan lebih lanjut, semangat kebangsaan ini hendaknya lebih tertanam dan terserap dalam umat Katolik Indonesia di manapun berada. Oleh karena itu, syukur terpilihnya kardinal baru hendaknya dapat diwujudkan dalam bentuk doa rosario Bersama dengan menggunakan rosario merah putih atau juga novena agar persiapa.

 Ini merupakan tradisi yang ada dalam kehidupan iman umat Katolik di masing-masing tempat dengan caranya masing-masing.

PENGAKUAN
Sementara itu mantan Ketua Presidium Ikatan Sarjana Katolik Indonesia (ISKA), Hargo Mandirahardjo menegaskan adanya kardinal baru ini merupakan pengakuan Paus Fransiskus atas pertumbuhan umat Katolik di Indonesia. Paus Fransiskus, menurut Hargo, dalam kunjungannya ke Indonesia pada 3-6 September 2024 lalu, melihat langsung dinamika kehidupan  beriman umat Katolik di Indonesia. 

Kehidupan iman umat Katolik di Indonesia, masih menurut Hargo, jauh sangat dinamis dibanding dengan Eropa. Gereja Katolik Dunia  membutuhkan Indonesia dan Vatikan sangat tahu tentang hal tersebut. Pada saat ini, Indonesia merupakan negara pengekspor misionaris terbesar di dunia. Yang menegaskan adalah Paus Fransiskus dalam Perayaan Hari Bhakti pada 2 Februari 2022.

 Oleh karena itu, dengan adanya kardinal baru ini, Indonesia memiliki 3 kardinal meskipun yang satu sudah purna. Ketiganya adalah yakni Mgr Julius Kardinal  Yulius Darmaatmadja SJ (emiritus), Mgr Ignatius Kardinal Suharyo Pr dan Mgr Paskalis Kardinal Bruno Syukur OFM. 

Dalam situs www.dokpenkwi.org dijelaskan,  Kardinal adalah sebuah gelar rohani yang sangat tua dalam Gereja Katolik. Paus Silvester I adalah pengagas dan pembentuk gelar ini. Para Kardinal ini dibagi dalam tiga kelompok: Kardinal Uskup, Kardinal Imam dan Kardinal Diakon yang sejak millenium pertama membantu Paus dalam mengurus dan melaksanakan karya pastoral dalam Gereja di Roma. 

Jumlah Kardinal pada awalnya sekitar 30 orang. Paus Sixtus V kemudian menambahkan menjadi 70 orang. Paus Yohanes Paulus II dalam Konstitusi Apostolik Universi Dominici Gregis menentukan jumlah maksimum kardinal elektor (yang berhak memilih Paus) dalam konklaf sebanyak 120.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved