Sosok AT Mahmud Jadi Google Doodle Hari Ini, Pencipta Lagu Anak Legendaris, Ini Sepak Terjangnya

Inilah soosk laki-laki berkumis dan berkacamata yang menjadi Google Doodle hari ini, Kamis (3/10/2024). 

Tangkapan Layar
Inilah soosk laki-laki berkumis dan berkacamata yang menjadi Google Doodle hari ini, Kamis (3/10/2024).  

Awal mula nama AT Mahmud

Sosok AT Mahmud merupakan pencipta lagu anak-anak yang dikenal sepanjang masa.

Ia merupakan anak kelima dari sepuluh bersaudara dari pasangan Masayu Aisyah dan Masagus Mahmud ini oleh orangtuanya diberi nama Masagus Abdullah Mahmoed dan dipanggil Dola.

Namun, karena di rumah dan sekolah sering memanggilnya Totong, maka pada ijazah sekolah menengah umum bagian pertama (setingkat SLTP) tertulis nama Totong Mahmud. 

Menurut cerita sang ibu, ketika Abdullah masih bayi, saat digendong atau ditimang, banyak kerabat yang memanggilnya dengan sebutan "Tong, Otong!" 

Orangtuanya pun sepakat mengubah nama lengkap Abdullah menjadi Abdullah Totong Mahmud atau disingkat AT Mahmud. Ketertarikan AT Mahmud pada musik bermula saat dirinya duduk di sekolah rakyat yang setingkat dengan sekolah dasar atau 

Dia sangat terkesan dengan cara guru mengajarkan musik dan membaca notasi angka yang sangat menarik. 

Sejak itu, AT Mahmud sangat menyukai musik. Dia juga dikenal sangat mencintai anak-anak. 

Dari rasa cinta dan kedekatannya dengan anak-anak, terciptalah ratusan karya lagu anak-anak yang sangat populer. 
Impiannya adalah melihat anak-anak Indonesia berkembang dengan bakat-bakat yang dimiliki, tetapi tetap natural, polos, ceria, dan bermain.

Tidak punya latar belakang pendidikan musik

Kendati namanya tercatat dalam ratusan lagu anak Indonesia, AT Mahmud sebenarnya tidak memiliki latar belakang pendidikan musik.

Ia merupakan seorang guru dan pernah menjadi Kepala SPG Negeri II, Jalan Halimun, Jakarta. 

Sejak masih sekolah, AT Mahmud memang senang membuat lagu anak-anak. 

AT Mahmud mulai produktif menulis lagu ketika mengajar di sekolah guru taman kanak-kanak pada era 1950-an. 

Kala itu, murid-muridnya kesulitan mendapatkan lagu untuk praktik mengajar karena genre lagu rock n roll sedang populer. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved