Daun Kelor Ternyata Punya Manfaat yang Bisa Atasi Masalah Stunting, Begini Penjelasan Dokter Mo
Sebenarnya pemerintah dan masyarakat tak perlu repot mengatasi stunting, sebab solusi yang paling sederhana adalah dengan memanfaatkan daun kelor.
Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dokter Theresia Monica Rahardjo atau yang kerap disapa Dok Mo terus menggencarkan sosialisasi manfaat daun kelor untuk mengatasi prevalensi stunting atau gagal tumbuh sebagai bentuk dukungan menggapai Indonesia Emas 2045.
Stunting merupakan ancaman besar bagi bangsa dalam mewujudkan Indonesia emas 2045.
Menurut Dok Mo, sebenarnya pemerintah dan masyarakat tak perlu repot mengatasi stunting.
Sebab solusi yang paling sederhana adalah dengan memanfaatkan khasiat daun kelor.
Baca juga: Usung Familiarization Trip, Benny Bachtiar Sebut Tren Kunjungan ke Ciayumajakuning Mulai Meningkat
Untuk itu ia mengajak seluruh pihak membudidayakan pohon kelor secara masif.
Menurut Dok Mo, tumbuhan tropis bernama latin Moringa Oleifera punya banyak manfaat, khususnya dalam mengatasi stunting yang tak hanya untuk mencegah tapi mengobati prevalensi stunting.
"Kami harap pemerintah dan masyarakat dapat saling bersinergi, bagaimana memasifkan pohon kelor sehingga dapat dikonsumsi oleh masyarakat supaya bukan hanya menghapus stunting, melainkan memastikan kebutuhan nutrisi terjaga," kata Dok Mo, Sabtu (28/9/2024).
Dok Mo pun mengatakan bahwa seluruh bagian dari pohon kelor bisa dimanfaatkan.
Paling banyak dan bagus komposisinya ialah daun kelor. Berdasarkan penelitian, daun kelor ini bisa digunakan membantu mengatasi kondisi stunting dan sumber nutrisi.
Hasil penelitiannya, daun kelor bisa menjadi suplemen anti kanker dan anti inflamasi, sehingga manfaatnya daun kelor sangat luar biasa.
Baca juga: Ciro Alves Waspadai Kekuatan Madura United di Kandang Lawan Persib: Punya Motivasi Lebih
"Daun kelor pengembangbiakannya sangat mudah dan tak membutuhkan banyak usaha. Daun kelor mudah ditanam, dan cocok dengan iklim Indonesia yang tropis. Lalu, pengolahannya juga sangat mudah tinggal kreativitas masyarakat di rumah, bahkan dibuat lalapan daun kelor pun bisa," katanya.
Dok Mo menyarankan daun kelor ini dimasukkan dalam program stunting pemerintah. Sebab, penelitian mengenai daun kelor membantu stunting sudah banyak dari luar negeri maupun dalam negeri, seperti penelitian di Yogyakarta di mana ada anak kurang gizi diujicoba dengan daun kelor dan hasilnya berat badannya meningkat serta mengatasi anemia pada ibu hamil.
Lalu, dari penelitian yang dia lakukan ternyata daun kelor pun mampu mencegah penyakit diabetes melitus atau pada orang yang memiliki kadar gula tinggi.
"Pada prediabetes, bila kami berikan daun kelor dengan dosis tertentu, maka kadar gula bisa terjaga. Tentunya harus diimbangi dengan pola makan yang baik," katanya.
Sumedang-Bangladesh Jalin Kerja Sama Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Hapus Stunting |
![]() |
---|
Dompet Dhuafa dan PT Bridgestone Mining Solution Indonesia Peduli Gizi Balita dan Cegah Stunting |
![]() |
---|
Dukung Penurunan Stunting, PLN Cikarang Luncurkan Program Energi Merdeka, Anak Indonesia Sehat |
![]() |
---|
Kasus Stunting Masih Tinggi, Pemerintah Kota Bandung Buat Empat Alur Pencegahan |
![]() |
---|
Komitmen Pemkab Sumedang Wujudkan Zero New Stunting Lewat Delapan Aksi Konvergensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.