Anak Disabilitas Melukis & Tanam Pohon di Kala Renjana Volume 2: Lukisannya DIpajang di Hutan Cikole

Ratusan anak-anak disabilitas diajak menanam pohon pinus, hingga melukis, saat acara Kala Renjana Volume 2, di Kawasan Hutan Cikole Lembang.

Tribun Jabar/Nazmi Abdurahman
Ratusan anak-anak disabilitas diajak menanam pohon pinus, hingga melukis, saat acara Kala Renjana Volume 2, di Kawasan Hutan Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ratusan anak-anak disabilitas diajak menanam pohon pinus, hingga melukis, saat acara Kala Renjana Volume 2, di Kawasan Hutan Cikole Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Lukisan hasil anak-anak disabilitas itu pun, kemudian langsung dipajang di sejumlah titik di kawasan Hutan Cikole

Kala Renjana Volume 2 ini digelar Tangkal Pinus bersama NBP Center, sebuah organisasi nirlaba beranggotakan dokter anak, spesialis anak, dan dokter dengan sub spesialis anak berkebutuhan khusus.

Supervisor Marketing Tangkal Pinus, Roy Dinata mengatakan, kegiatan Kala Renjana ke dua ini, digelar untuk berbagi kebahagiaan dengan anak-anak berkebutuhan khusus. 

Baca juga: Eman Suherman Kerja Nyata Revitalisasi Sarana Olahraga untuk Atlet Disabilitas

Tak cuma melukis dan menanam pohon saja, kata dia, acara tersebut diisi dengan talk show bersama dr Purboyo Solek, dokter spesialis anak sub spesialis neurologi anak hingga hiburan musik.

Dikatakan Roy, Kala Renjana ini memiliki makna waktu yang berbahagia, sehingga kegiatannya diisi dengan aktivitas penuh kebahagiaan bersama anak- berkebutuhan khusus. 

“Kita berbagi sedikit kebahagiaan, mulai memberi kegiatan menanam, melukis, makan siang bersama, lalu menyajikan entertainment,” ujar Roy, Senin (22/9/2024).

Kala Renjana digelar setiap tahun dan berkolaborasi dengan teman-teman berbeda. Tahun lalu, kata dia, Kala Renjana berkolaborasi dengan sahabat tuli.

Baca juga: Nasib Driver Ojol yang Viral Hina Pegawai Kafe Penyandang Disabilitas, Terancam Diputus Mitra?

"Mungkin Kala Renjana Volume 3 akan digelar dengan dengan teman-teman yang lain," katanya.

Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin berbagi kebahagiaan, karena mungkin selama ini anak-anak disabilitas kurang mendapat perhatian. 

"Makanya kita spesialkan kepada teman-teman yang berkebutuhan khusus. Jadi, ini event charity Tangkal Pinus yang ingin berbagi kebahagiaan,” katanya.

Dr. Purboyo Solek, Sp. A. Subsp. Neurologi mengatakan, anak-anak yang hadir di Kala Renjana Volume 2 ini memiliki beragam diagnosis. 

"Misalnya ada anak autism spectrum disorder, yaitu saat masih kecil terganggu untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan ada perilaku-perilaku maladaptif. Misalnya ada yang sering tangannya digetar-getarkan, memutar badannya atau spinning, atau lihat sesuatu itu dengan cara pandang gazzing," ujar Purboyo.

Selain itu, kata Purboy, ada yang disleksi cebral paulsy atau gangguan motorik yang disebabkan kerusakan diotaknya sebelum anak usia dua tahun.

“Untuk bisa memahami anak-anak ini tidak mudah. Peranan orang tua sangat penting. Sementara orang tua ingin, apapun keadaannya itu anak harus sekolah. Padahal tidak semua anak bisa sekolah, karena yang bisa sekolah itu mereka yang ber-IQ normal atau IQ di atas 90-110,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved