Gempa Kabupaten Bandung

Makan Singkong dan Seblak, Korban Gempa di Kampung Hemerang Kertasari Bandung Tidur di Bawah Terpal

sejak kejadian gempa bumi, tenda pengungsian di Kampung Hemerang tersebut belum mendapatkan bantuan hingga saat ini.

Tribunjabar.id / Adi Ramadhan Pratama
Sebuah tenda pengungsian di Kampung Hamerang, Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung terlihat memprihatinkan sejak gempa bumi melanda pada Rabu (18/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Adi Ramadhan Pratama 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebuah tenda pengungsian di Kampung Hamerang, Desa Cikembang, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung terlihat memprihatinkan sejak gempa bumi melanda pada Rabu (18/9/2024).

Pasalnya sejak kejadian gempa bumi, tenda pengungsian di Kampung Hemerang tersebut belum mendapatkan bantuan hingga saat ini. Bahkan untuk tendanya tersebut, merupakan hasil dari swadaya masyarakat.

Salah satu pengungsi yang juga merupakan warga dari korban gempa bumi, Ririn (32) mengatakan, dirinya dan warga sekitarnya memenuhi kebutuhan perut dengan cara memanen singkong yang ada di ladang kampungnya.

"Belum ada. Kami makan sehari-hari ngambil singkong dulu dari kebun. Itu sama yang cowok-cowok, yang ceweknya di sini yang ngolahnya. Atau kami bikin bakwan, dari sayuran yang ada di kebun," ujarnya kepada Tribun Jabar pada Jumat (20/9/2024).

Tak sampai disitu, bahkan untuk makan siangnya selama dua hari pasca gempa bumi, Ririn mengatakan, dirinya dan warga membuat seblak dengan menggunakan nasi untuk memenuhi kekosongan perut.

"Iya, kalau ada makanan yang tersisa di rumah masing-masing. Kami ambil ke sini (tenda), untuk nanti diolah dan di makan rame-rame. Kadang bawa nasi, terus lauknya seblak seadanya," katanya.

Baca juga: Digendong Ibunya saat Tertimpa Reruntuhan, Balita Korban Gempa di Kertasari Bandung Meninggal Dunia

Ririn menjelaskan saat ini di tenda yang ukuran kurang dari 5 x 5 meter tersebut ada sekitar 35 orang. Di mana tujuh di antaranya merupakan anak-anak berumur kurang dari 10 tahun dan satu orang lansia.

"Semua langsung pindah ke sini usai gempa bumi. Mau pada pulang ke rumah tapi takut. Masih trauma, soalnya banyak yang retak. Bahkan ada beberapa rumah yang roboh di kampung ini. Soalnya, kalau susulan susah larinya makanya di sini," ucapnya.

Di sisi lain, Ririn berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan ke kampungnya. Pasalnya untuk saat ini, tenda, makanan, dan obat-obatan sangat dibutuhkan, terutama banyak anak kecil.

"Iya, kepinginnya ada tenda, soalnya ini masih pake terpal. Jadi pengen ada bantuan tenda, selimut, obat-obatan dan makanan. Soalnya kasian ini banyak anak kecil," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved