Tekan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting, Pemkab Majalengka Terima Dana Insentif Rp 11,7 Miliar

Pemerintah Kabupaten Majalengka menerima dana insentif fiskal 2024 senilai Rp 11,7 miliar dari pemerintah pusat.

Istimewa
Dok--- Pj Bupati Majalengka, Dedi Supandi. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten Majalengka menerima dana insentif fiskal 2024 senilai Rp 11,7 miliar dari pemerintah pusat.

Dana insentif tersebut diberikan atas keberhasilan Pemkab Majalengka dalam menekan angka kemiskinan ekstrem, dan kasus stunting di Kabupaten Majalengka pada tahun ini.

Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, menerima secara simbolis dana insentif fiskal tersebut dari Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin, di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, pada Rabu (18/9/2024).

Baca juga: Foto-foto Terbaru Gempa Kabupaten Bandung: Ribuan Bangunan Rusak, 79 Orang Luka, Warga Ketakutan

Menurut Dedi, terdapat dua kategori dana insentif fiskal yang diterima Pemkab Majalengka, yakni Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, dan Penurunan Stunting.

"Besarannya Rp6.019.135.000 untuk dana insentif penghapusan kemiskinan, dan penurunan stunting sebesar Rp5.766.347.000, sehingga totalnya Rp 11,7 miliar," kata Dedi Supandi dalam keterangan tertulis yang diterima Tribuncirebon.com, Kamis (19/8/2024).

Menurut dia, dana insentif tersebut juga merupakan bentuk penghargaan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah atas kinerjanya dalam menekan angka kemiskinan ekstrem dan kasus stunting.

Pemerintah pusat memberikan dana insentif fiskal itu kepada sembilan pemerintah provinsi, 22 pemerintah kota, dan 99 pemerintah kabupaten se-Indonesia.

Baca juga: Prediksi Susunan Pemain Persib vs Port FC Nanti Malam, Dimas Drajad Jadi Ujung Tombak

"Alhamdulillah, kami bersyukur upaya Pemkab Majalengka dalam menekan angka kemiskinan ekstrem dan kasus stunting mendapatkan apresiasi dari pemerintah pusat," ujar Dedi Supandi.

Dedi memastikan tahun ini Pemkab Majalengka juga terus berkomitmen untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem dan kasus stunting demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ia pun mengajak seluruh pemangku kebijakan untuk turut mengoptimalkan langkah-langkah intervensi secara spesifik ke kantong-kantong kemiskinan dan berpartisipasi menurunkan kasus stunting si Kabupaten Majalengka.

"Tahun ini, angka kemiskinan di Kabupaten Majalengka turun menjadi 8,32 persen, dan kasus stunting juga tersisa 3,12 persen dari 79101 balita yang diukur," kata Dedi Supandi. (*)

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved