Sosok Senior Aniaya Santri di Sukoharjo hingga Tewas karena Tak Diberi Rokok, Masih di Bawah Umur

Sosok senior pelaku penganiayaan santri hingga tewas di Ponpes Az-Zayadiyy Sukoharjo, Jawa Tengah, kini telah terungkap.

Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
TribunSolo.com/Anang Ma'ruf
Suasana Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Az-Zayadiyy, Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo---Sosok senior pelaku penganiayaan santri hingga tewas di Ponpes Az-Zayadiyy Sukoharjo, Jawa Tengah, kini telah terungkap. 

Status itu dilihat Azzam beberapa jam setelah kabar duka tersebar.

"Sebelum meninggal anak saya membuka status IG-nya," ujar Slamet.

"(Abdul Karim) mengatakan di statusnya minta maaf kepada ibunya. Yang kedua minta doa supaya bisa melewati hari-hari dia," ungkap dia.

Adapun, status tersebut berbunyi:

"Aku yakin 100 persen bahwa doa ibuku telah menyelamatkanku dalam menjalani hidup yang keras ini."

Kendati demikian, Slamet tidak pernah curiga bahwa murid ngajinya itu mengalami perundungan di ponpes.

Baca juga: Kasus Dugaan Bullying di Binus School Simprug, Polisi Temukan Adanya Dugaan Tindak Pidana

"Selama di pondok ada cerita apa. Aman nggak ada masalah. Anak saya teman baik almarhum," jelasnya.

Ayah Korban Berharap Kasus Tak Terulang

Ayah korban, Tri Wibowo pun ingin agar pelaku bisa diadili agar kejadian serupa tidak terulang.

"Bukan saya dendam bukan saya ingin memusuhi. Saya ingin anak saya yang terakhir. Jangan ada lagi," ungkapnya saat ditemui di rumah duka, Pucangsawit RT 1/14, Jebres, Senin (16/9/2024).

Ia pun tak ingin ada stigma negatif terhadap pondok pesantren. Ia hanya ingin kasus serupa tidak terulang.

"Pondok pesantren tetap pilihan terbaik buat anak. Tapi tolong jangan ada korban lagi kasihan," ujar dia.

"Mereka sudah jauh dari orang tua mau belajar kasihan. Mudah-mudahan anak saya yang terakhir," tambahnya.

Ia menyesalkan anak sulungnya yang baru berusia remaja harus menghembuskan napas terakhir. 

Ia pun berharap agar amal ibadah putranya itu diterima di sisi Allah SWT.

"Saya mohon doanya. Anak saya masih muda, masih kecil. 13 tahun. Pacaran aja belum. Sudah meninggal. Semoga Allah SWT menepati janjinya," tuturnya.

(Tribunjabar.id/Rheina) (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin, Anang Maruf Bagus Yuniar)

Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved